Ia juga menyempatkan diri menyapa para pemohon layanan dan memastikan mereka mendapatkan kemudahan serta informasi yang jelas selama proses berlangsung.
Bukan hanya itu, Agus juga mengecek satu per satu fasilitas layanan publik di lokasi tersebut.
Ia ingin memastikan bahwa seluruh layanan yang diberikan benar-benar memenuhi standar kenyamanan, keamanan, serta keterbukaan informasi bagi seluruh masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang mengedepankan layanan berintegritas dan berorientasi pada hasil.
Pertemuan antara Teddy dan Agus bisa dibilang menjadi simbol sinergi antar instansi dalam mewujudkan layanan publik yang bukan hanya cepat, tapi juga manusiawi.
Komitmen keduanya menjadi angin segar di tengah ekspektasi publik yang terus meningkat terhadap kualitas layanan pemerintah.
Bagi masyarakat luas, ini jadi bukti bahwa transformasi digital dan pembenahan birokrasi bukan lagi sekadar wacana, tapi sedang berjalan dan terus diawasi langsung oleh para pemimpin di level tertinggi.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan ekosistem pelayanan imigrasi dan pemasyarakatan semakin responsif dan inklusif, menghadirkan kemudahan tanpa mengorbankan kepercayaan publik terhadap negara.***
Artikel Terkait
Hasto Kristiyanto Divonis 3 Tahun 6 Bulan, Isyarat Reformasi Internal Partai Makin Mendesak
Divonis 3,5 Tahun, Hasto Ngaku Cuma Korban Salah Komunikasi Anak Buah, Uang Suap Rp400 Juta Milik Harun Masiku... Serius Nih?
Vonis 3,5 Tahun untuk Hasto Kristiyanto, PDIP: Hukum Gagal Tangkap Harun Masiku, Kenapa Hasto yang Dihukum?
Amicus Curiae Romo Magnis dan Eks Jaksa Agung Jadi Pertimbangan Hakim dalam Vonis Hasto Kristiyanto
Bukan Main Sendiri? Topan Obaja Diduga Diperintah Terima Suap, KPK Intai Jejak Uang dan Bos Besarnya!