200 Tahun Usia Perang Diponegoro, Semangatnya Tetap Relevan Hingga Kini

photo author
- Rabu, 23 Juli 2025 | 18:27 WIB
Sejumlah akademisi tampak hadir dalam Seminar 2 Abad Perang Diponegoro di Universitas Diponegoro Semarang, Rabu (23/7) (Elizabeth Widowati )
Sejumlah akademisi tampak hadir dalam Seminar 2 Abad Perang Diponegoro di Universitas Diponegoro Semarang, Rabu (23/7) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Perang Jawa yang digagas oleh Pangeran Diponegoro telah memasuki usia ke 200 tahun.Hal inilah yang menjadi inspirasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro menggelar seminar bertajuk 2 Abad Perang Diponegoro: Inspirasi Semangat Juang Universitas Diponegoro Menatap Masa Depan”.

Kegiatan ini menjadi bagian dari refleksi sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dan relevansinya dalam membentuk karakter kebangsaan generasi masa kini.

Drs. Supriyo Priyanto, M.A., seorang peneliti sejarah Pangeran Diponegoro secara khusus memaparkan dimensi spiritual, sosial, dan militer sang pahlawan nasional dalam menghadapi kolonialisme.

Baca Juga: Tarif dan Potongan Komisi Ojol di RI Lebih Tinggi? Begini Perbandingannya dengan Negara Tetangga

"Peringatan dua abad jatuhnya Tegalrejo harus dimaknai sebagai momen kebangkitan UNDIP, yang menyandang nama besar Diponegoro, dalam menatap masa depan dengan spirit perjuangan, kemandirian, dan tanggung jawab sebagai generasi penerus," jelasnya dalam diskusi tersebut, Rabu 23 Juli 2025.

Diponegoro bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga simbol perlawanan yang menyatukan nilai keislaman, kejawaan, dan nasionalisme.

Disisi lain, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum., Guru Besar FIB UNDIP,  membedah nilai-nilai perjuangan Diponegoro seperti keberanian moral, kepemimpinan etis, dan keteguhan prinsip yang dapat dijadikan pijakan dalam menghadapi tantangan global.

Baca Juga: Gaya Pidato Prabowo Masih Seperti Sedang Kampanye, Tinggal Tangkap dan Buktikan Kalau Demo Indonesia Gelap Dibiayai Koruptor

"Semangat kejuangan Pangeran Diponegoro, yang berakar pada keteguhan prinsip, keberanian moral, dan keberpihakan pada rakyat, tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman, " jelasnya

Membawa Diponegoro dari Tanah Jawa ke panggung sejarah nasional berarti menghidupkan kembali semangat perlawanan yang etis, visioner, dan transformatif sebagai inspirasi bagi generasi kini dan mendatang dalam membangun Indonesia yang berdaulat, berkarakter, dan bermartabat.

“UNDIP sebagai institusi yang menyandang nama besar Pangeran Diponegoro memiliki tanggung jawab moral untuk merawat ingatan kolektif bangsa dan membangun kepemimpinan masa depan yang berkarakter,” tegas Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNDIP

Baca Juga: Mahfud MD: Hakim Bercanda Lucu Sebut yang Memberatkan Tom Lembong Karena Buat Kebijakan Kapitalistik

Melalui kegiatan ini,  UNDIP berkomitmen mengangkat kembali spirit perjuangan Diponegoro sebagai inspirasi transformatif bagi pembangunan karakter bangsa yang bermartabat, beretika, dan berdampak.

Seminar ini juga menjadi momentum memperingati dua abad jatuhnya Tegalrejo (20 Juli 1825) yang menandai dimulainya Perang Jawa sebagai salah satu tonggak sejarah paling penting dalam perlawanan terhadap kolonialisme.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X