Ia menyoroti bahwa kaca depan KRL yang digunakan adalah pelat tempered berkualitas tinggi.
Bila sampai pecah, dampaknya bisa sangat serius. Bahkan, ia mengingatkan soal insiden serupa sebelumnya yang menyebabkan masinis mengalami kebutaan permanen akibat serpihan kaca.
Asdo menyebut, “Pelemparan batu ke arah KRL bukan hanya vandalisme, tapi sudah masuk kategori kejahatan serius. Ini membahayakan ribuan nyawa setiap hari.”
KAI Commuter berharap insiden ini bisa menjadi perhatian serius semua pihak. Terutama masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar lintasan rel.
Keselamatan perjalanan tidak bisa dijaga oleh operator saja, tapi butuh peran serta masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen, KAI Commuter juga terus menggencarkan kampanye antikekerasan di sekitar jalur rel.
Edukasi dilakukan secara rutin melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas warga di sepanjang lintasan KRL.
Tujuannya, agar kesadaran masyarakat meningkat dan aksi berbahaya semacam ini tidak lagi terulang.
Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa keamanan transportasi publik adalah tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Selebrasi Pacu Jalur, Jens Raven Sebut Cukup Sekali Saja Dilakukan
Bukan cuma soal kereta yang berjalan tepat waktu, tapi juga memastikan tidak ada ancaman eksternal yang membahayakan perjalanan.***
Artikel Terkait
Mudik Murah! KAI Beri Diskon 25 Persen, Tiket Jakarta-Semarang Cuma Rp172 Ribu
Hadiri Forum Daring JPP, KAI Beberkan Kesiapan Angkutan Mudik Lebaran 2025, Ini Strateginya!
KAI Daop 1 Jakarta Berhasil Tembus Okupansi Penumpang Saat Lebaran, Sebanyak 86 Persen
Demo Ojol Gede - Gedean, KAI Berlakukan Aturan untuk Pemberhentian KA Jarak Jauh Besok
PT KAI Kutuk Keras Aksi Pelemparan Batu dari Orang Tak Bertanggungjawab, Korbannya Wanita Muda yang Menaiki Kereta Yogyakarta - Surabaya