Kejagung Ultimatum Nadiem Hadir Hari Ini, Dugaan Korupsi Chromebook Ternyata Lebih Rumit dari Dugaan Awal!

photo author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 07:00 WIB
Kejagung minta Nadiem hadir dalam pemeriksaan hari ini untuk dimintai keterangan soal temuan baru kasus korupsi Chromebook. (HukamaNews.com / Net)
Kejagung minta Nadiem hadir dalam pemeriksaan hari ini untuk dimintai keterangan soal temuan baru kasus korupsi Chromebook. (HukamaNews.com / Net)

Selain itu, penyidikan juga telah mengantongi sejumlah bukti kuat dari hasil penyitaan dokumen, kontrak pengadaan, serta audit internal yang dilakukan instansi terkait.

Muncul pula dugaan markup harga dan penggelembungan jumlah pengadaan, sehingga merugikan negara dalam skala besar.

Kehadiran Nadiem sangat penting untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar peran kementerian yang dipimpinnya dalam proses pengadaan tersebut.

Sebelumnya, tim kuasa hukum Nadiem yang diwakili oleh Hana Pertiwi sempat mengajukan penundaan pemeriksaan pada jadwal sebelumnya, yakni 8 Juli 2025.

Baca Juga: Pembunuh Arya Tak Akan Tenang, Hacher Ini Bongkar di Detik Berapa Pelaku Beraksi, Tak Ada Suara Ribut Hingga Arya Ditemukan Terbujur Kaku

Namun kali ini, Kejagung menegaskan bahwa keterlibatan Nadiem sebagai saksi kunci akan sangat menentukan kelanjutan proses hukum kasus ini.

Publik kini menantikan apakah Nadiem akan memenuhi panggilan penyidik atau kembali absen.

Jika hadir, pemeriksaan hari ini akan menjadi momen penting untuk menguak siapa saja yang terlibat dan sejauh mana tanggung jawab struktural dalam proses pengadaan Chromebook yang bermasalah itu.

Sementara itu, Kejagung menegaskan bahwa penyidikan akan terus berjalan secara profesional dan transparan.

Pemeriksaan lanjutan terhadap Nadiem Makarim menjadi bagian dari upaya penegakan hukum agar setiap penggunaan anggaran negara bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka.

Baca Juga: Ngaku Premium, Isinya Oplosan! Mentan Bongkar Modus Curangnya yang Bikin Rugi Negara Nyaris Rp100 Triliun!

Dengan proses hukum yang terus bergulir, diharapkan publik bisa segera mendapat kejelasan mengenai pihak-pihak yang harus bertanggung jawab dalam proyek yang semestinya memperkuat sistem pendidikan nasional, namun justru menimbulkan skandal besar.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X