HUKAMANEWS - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, hari ini dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi dalam proyek pengadaan laptop Chromebook untuk program digitalisasi pendidikan tahun 2019 hingga 2022.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), menyusul peningkatan status kasus ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025 lalu.
Nama Nadiem mencuat karena perannya sebagai pemegang kebijakan saat proyek tersebut digulirkan, termasuk dalam hal pengawasan.
Kehadiran Nadiem di Gedung Bundar dipastikan langsung oleh kuasa hukumnya, Hotman Paris, yang menyebut kliennya akan bersikap kooperatif sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan sebelumnya.
Baca Juga: Trump Gempur Nuklir Iran, PBB Hingga Negara Arab Ramai-Ramai Kecam Aksi Nekat AS
Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Nadiem menegaskan niatnya untuk menjernihkan isu ini agar kepercayaan publik terhadap program transformasi pendidikan tetap terjaga.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, fokus pemeriksaan masih bersifat umum.
Materi spesifik terkait dugaan kerugian negara belum diungkap secara resmi, termasuk apakah penyidik akan mengacu pada hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Namun, Harli menegaskan bahwa proses ini bertujuan menggali sejauh mana fungsi pengawasan dijalankan selama Nadiem menjabat Mendikbudristek.
Sorotan kini juga tertuju pada hasil pengawasan BPKP yang dilakukan bersama Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek pada akhir 2023 hingga 2024.
Dari pengawasan itu, ditemukan sejumlah kelemahan dalam manajemen risiko dan pengendalian proyek, termasuk ketidaksesuaian spesifikasi, ketepatan sasaran, dan jumlah perangkat.
BPKP juga mencatat bahwa hasil audit telah disampaikan kepada Kemendikbudristek untuk ditindaklanjuti, namun belum diketahui sejauh mana rekomendasi tersebut telah dilaksanakan.
Dalam laporan sebelumnya, ditemukan bahwa pengadaan Chromebook menyimpang dari rekomendasi awal Tim Teknis, yang semula mengusulkan penggunaan sistem operasi Windows.
Tim teknis diduga diarahkan untuk menyusun kajian teknis yang memihak pada Chromebook, meski uji coba perangkat di tahun 2018–2019 menunjukkan banyak kendala, terutama soal akses internet yang tidak merata.
Artikel Terkait
Kasus Suap Melebar! Khofifah Akhirnya Akan Diperiksa KPK Terkait Dugaan Main Mata Dana Hibah
Saksi Kerusuhan Mulai Bicara, Tidak Seharusnya Menjadi Propaganda Gelar Pahlawan Untuk Soeharto
Momen Liburan Asyiknya ke Semarang, Telusuri Resep Bung Karno Di Festival Mustika Rasa
KPK Sita Uang, Aset Mewah, dan Properti dari Kasus BBPJN Kaltim, Nilainya Fantastis!
1 Muharram Baiknya Menjadi Simbol Keadilan dan Kesetaraan Masyarakat di Semua Lapisan