Trump Gempur Nuklir Iran, PBB Hingga Negara Arab Ramai-Ramai Kecam Aksi Nekat AS

photo author
- Senin, 23 Juni 2025 | 06:16 WIB
Serangan udara AS ke Iran picu kecaman global. PBB dan negara Arab serukan damai sebelum situasi makin tidak terkendali. (HukamaNews.com / Antara)
Serangan udara AS ke Iran picu kecaman global. PBB dan negara Arab serukan damai sebelum situasi makin tidak terkendali. (HukamaNews.com / Antara)

HUKAMANEWS - Amerika Serikat kembali menggegerkan dunia setelah meluncurkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran.

Tindakan ini memicu gelombang kecaman dari berbagai negara, termasuk negara-negara Arab, Amerika Latin, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa serangan tersebut hanyalah permulaan, dan ia mengancam akan menggempur lebih banyak target jika Iran tidak bersedia berdamai.

Pernyataan ini memicu kekhawatiran luas bahwa konflik bisa meluas lebih jauh dan memperburuk ketegangan global yang telah memanas sejak awal Juni.

Baca Juga: Sistem Pertahanannya Hancur Lebur Dirudal Iran, Netanyahu Bakal Lanjut Perang, Iran pun Ancam Rudal Negara Pemasok Senjata Israel

Dalam pidato larut malamnya, Trump menegaskan bahwa AS siap untuk melancarkan lebih banyak serangan jika Iran tidak menunjukkan tanda-tanda perdamaian.

“Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Iran bereaksi keras.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut serangan itu sebagai agresi militer brutal yang tak termaafkan.

Dalam forum Konferensi Tinggi OKI di Istanbul, Araghchi menuduh AS telah melanggar hukum internasional secara terang-terangan.

Baca Juga: Tanpa Lelucon dan Basa Basi, Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Kemungkinan Terjadinya Perang Dunia III Pasca Konflik Panas Israel Iran

“Ini pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap prinsip-prinsip dasar piagam PBB dan hukum internasional,” kata Araghchi.

Tak hanya Iran, Sekjen PBB Antonio Guterres juga menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap serangan tersebut.

Guterres memperingatkan bahwa tindakan AS bisa memicu eskalasi serius di kawasan yang sudah sangat rentan.

“Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X