Bagi Gatot, kejadian itu menunjukkan bagaimana ormas bisa menjadi ancaman terhadap penegakan hukum bila dibiarkan.
Hercules sendiri menyayangkan jika perbedaan pandangan politik harus berujung pada saling serang di ruang publik.
Ia menegaskan bahwa dirinya siap memperbaiki ucapan yang keliru dan berharap Gatot pun mau melakukan introspeksi serupa.
"Kalau memang bisa saling memaafkan, kenapa tidak? Saya juga siap koreksi kalau memang salah," tutup Hercules.
Perseteruan ini menjadi sorotan publik karena melibatkan tokoh-tokoh besar dengan latar belakang militer dan ormas yang kuat.
Dengan kondisi politik yang masih hangat pasca Pilpres 2024, dinamika seperti ini diprediksi akan terus menarik perhatian, terutama di media sosial dan kanal berita daring.
Bagaimana menurutmu, apakah sikap saling maaf bisa meredam ketegangan di antara tokoh-tokoh nasional ini?***
Artikel Terkait
Lagi Serius Hapuskan Upah Murah di Jawa Tengah, Malah Datang Provokasi Saat Hari Buruh Sedunia di Jawa Tengah
Tinggalkan Silang Monas Usai May Day Fiesta, Aparat Kepolisian Kebagian Jatah Bersih - Bersih Sampah
Ajakan Partai Buruh Lawan Kesewenang-wenangan Pengusaha, Ancaman 1 Juta Pekerja di PHK Sudah di Depan Mata
Sutiyoso Gak Nyaman Lihat Kelakuan Hercules dan Anak Buahnya, Lebih Tentara Daripada Tentara untuk Nakut-nakutin
Wajah Jurnalis Indonesia 2025, AJI Indonesia Sebut Masih Berkutat Pada Persoalan Upah Minim Resiko Besar