Lagi Serius Hapuskan Upah Murah di Jawa Tengah, Malah Datang Provokasi Saat Hari Buruh Sedunia di Jawa Tengah

photo author
- Kamis, 1 Mei 2025 | 18:08 WIB
Aksi Hari Buruh Sedunia yang sempat ricuh akibat provokasi oknum di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5)  (Elizabeth Widowati )
Aksi Hari Buruh Sedunia yang sempat ricuh akibat provokasi oknum di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWSHari Buruh Sedunia diwarnai berbagai tuntutan buruh kepada pemerintah Jawa Tengah. Koordinator Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jawa Tengah, Nanang Setiono mengungkapkan upah rendah tak perlu lagi dijalankan di Jawa Tengah karena sama sekali tidak berpihak pada kelangan hidup rakyat. 

"Kami menolak upah rendah karena hanya berpihak pada investor. Tidak boleh buruh upahnya rendah karena itu bentuk investor yang tidak berpihak pada masyarakat kecil," ujar Nanang saat berorasi di depan Gubernuran Jalan Pahlawan Kota Semarang, Kamis 1 Mei 2025.

Sistem pengupahan yang dijalankan di Jawa Tengah benar-benar jauh dari harapan para buruh. Terlebih lagi pemerintah masih menjalankan UU Omnibus Law yang membebani masyarakat Indonesia terutama di Kota Semarang.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Kritik Keras Pernyataan GRIB, Kepala Daerah Harus Cintai Rakyat, Bukan Ormas

"Karena kondisi saat ini jauh dari harapan, maka pemerintah juga harus merevisi UU Omnibus law sesuai keputusan yang dilakukan Mahkamah Konstitusi," tambahnya lagi.

Sayangnya Hari Buruh Sedunia yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, sempat diwarnai upaya provokatif dari sekelompok orang berpakaian serba hitam yang diduga berafiliasi dengan kelompok Anarko.

Sekitar pukul 15.15 WIB, muncul sekelompok individu berpakaian hitam yang mencoba menyusup ke dalam barisan massa buruh. Upaya tersebut langsung ditolak oleh peserta aksi yang konsisten menjaga komitmen mereka untuk tetap damai dan tidak terprovokasi.

Baca Juga: Hercules Hina Sutiyoso, Gatot Nurmantyo Sebut Masa Lalu Hercules yang Mengejutkan

Kelompok berpakaian hitam tersebut kemudian menggelar aksi sendiri di sisi gerbang selatan dengan melakukan tindakan provokatif. Mereka membakar ban bekas, merusak pagar pembatas jalan, serta melemparkan benda-benda seperti botol, batu, dan kayu ke arah aparat keamanan.

Akibat insiden itu, sejumlah petugas pengamanan mengalami luka, Meski sempat terjadi ketegangan, namun aparat Polri yang telah disiagakan di lokasi bertindak cepat. Api berhasil dipadamkan dan benda-benda berbahaya segera diamankan, sehingga situasi kembali terkendali.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, yang turut berada di lokasi, menegaskan bahwa Polri tetap mengedepankan pendekatan humanis, persuasif, dan profesional dalam menangani aksi tersebut.

Baca Juga: Inilah iPhone 17 Air! Desain Tipis yang Bikin Apple Semakin Berani, Apa Saja Kejutan di Dalamnya?

“Kami sangat menghargai komitmen rekan rekan buruh yang konsisten menjaga kedamaian. Kepada seluruh peserta aksi, kami mengimbau agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan serta merusak semangat demokrasi dalam peringatan May Day 2025,” tegas Kabid Humas.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X