Ini Alasn 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional, Simak Sejarah dan Maknanya

photo author
- Jumat, 2 Mei 2025 | 06:00 WIB
Hari Pendidikan Nasional diperingati tiap 2 Mei. Temukan alasan historis dan sosok di balik momen penting ini di sini. (HukamaNews.com / Umsu)
Hari Pendidikan Nasional diperingati tiap 2 Mei. Temukan alasan historis dan sosok di balik momen penting ini di sini. (HukamaNews.com / Umsu)

HUKAMANEWS - Setiap kali kalender menunjukkan tanggal 2 Mei, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia biasanya mengadakan upacara bendera, menyanyikan lagu wajib, atau membuat agenda khusus bertema pendidikan.

Tapi, kamu pernah nggak sih bertanya, kenapa tepat di tanggal itu bangsa ini memperingati Hari Pendidikan Nasional?

Bukan sekadar rutinitas tahunan, ada alasan sejarah yang kuat di balik pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Ternyata, tanggal tersebut bertepatan dengan hari kelahiran sosok penting dalam dunia pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Ini Serius, Dedi Mulyadi Siap Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI Polri Per 2 Mei

Nama beliau bukan hanya sekadar dicetak di buku pelajaran, tapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan sistem pendidikan kolonial saat itu.

Nah, untuk kamu yang penasaran lebih dalam, yuk kita bahas kisah di balik penetapan Hari Pendidikan Nasional ini secara lebih menyeluruh.

Penetapan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional bukanlah keputusan yang diambil tanpa pertimbangan.

Keputusan ini resmi ditetapkan pemerintah Indonesia pada 16 Desember 1959.

Alasannya, karena 2 Mei adalah hari lahir Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan yang dikenal gigih memperjuangkan hak belajar bagi seluruh rakyat, tanpa pandang status sosial.

Baca Juga: Ketimbang Bermain Medsos, Abdul Mu'ti Ajak Guru Fokus Pembelajaran Deep Learning

Sebagai pelopor pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep pendidikan yang membebaskan, mendidik dengan hati, dan menyetarakan hak semua anak bangsa.

Kita tentu tahu, pada masa kolonial Belanda dulu, pendidikan hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu saja, terutama anak-anak Belanda atau kaum bangsawan lokal.

Ki Hajar Dewantara yang lahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada 2 Mei 1889, tumbuh di lingkungan priyayi, tapi tidak diam melihat ketimpangan tersebut.

Ia justru memilih untuk bersuara lantang melawan sistem kolonial yang diskriminatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X