HUKAMANEWS - Pernah nggak sih kamu melihat tulisan “nazaar” di media sosial atau mendengarnya disebut saat ada seseorang bikin janji khusus setelah punya keinginan?
Kadang, kita bahkan menemukan dua versi penulisan ini digunakan bergantian, seolah-olah keduanya sama-sama benar.
Tapi, kalau kamu peduli soal tata bahasa yang benar dan ingin tetap konsisten dalam penggunaan bahasa Indonesia, penting banget buat tahu mana yang seharusnya dipakai.
Apalagi, penggunaan kata yang tepat bukan cuma soal aturan semata, tapi juga menunjukkan seberapa peduli kamu terhadap kelestarian bahasa yang baik dan benar.
Baca Juga: Rektor UI Heri Hermansyah Komitmen Berikan Fasilitas Terbaik untuk Peserta UTBK
Nah, dari pada terus bingung atau salah kaprah, mending simak penjelasan resminya langsung dari sumber paling kredibel: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Yuk, kita kupas tuntas!
KBBI Menegaskan: “Nazar” Adalah Penulisan yang Benar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang benar adalah “nazar”, bukan “nazaar”.
Kata *nazar* didefinisikan sebagai janji pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu jika keinginan atau maksud tertentu tercapai.
Misalnya, seseorang bisa bernazar akan menyumbangkan sebagian penghasilannya jika berhasil lolos ujian atau mendapat pekerjaan impian.
Lalu, Dari Mana Asal Mula “Nazaar”?
Kata “nazaar” sendiri sebenarnya tidak diakui secara resmi dalam KBBI.
Kemunculan ejaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh transliterasi dari bahasa Arab, di mana penyebutan panjang vokal lebih terasa, atau dari kebiasaan masyarakat dalam konteks religius tertentu.
Artikel Terkait
Belajar Bahasa: Bazzar, Bazaar, atau Bazar? Ini Kata KBBI, Jangan Salah Lagi!
Belajar Bahasa: Apa Itu Aneksasi dan Apa perbedaannya dengan Invasi?
Belajar Bahasa: Coklat atau Cokelat? Ini Jawaban Resmi dari KBBI yang Sering Disalahpahami!
Belajar Bahasa: Gerebek vs Grebek? Ini Jawaban KBBI yang Jarang Diketahui!
Belajar Bahasa: 27 Kata Serapan Resmi dalam KBBI yang Mungkin Belum Anda Ketahui