HUKAMANEWS - Guru yang selayaknya jadi contoh dan ditiru, kini dituntut jeli saat bermain media sosial. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti mengimbau para guru di Indonesia agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos), sebab di era digitalisasi saat ini banyak konten hanya mencari sensasi dan mengejar viral.
"Sekarang ini banyak konten yang hanya mencari sensasi untuk sesuap nasi. Yang penting viral, padahal isi kontennya belum tentu kebenarannya," kata Abdul Mu'ti saat membuka Pekan Olahraga dan Seni SMK Muhammadiyah (Porsikam) di SMK Muhammadiyah 3 Metro, Provinsi Lampung, Sabtu, 27 April 2025.
Belum lagi, lanjut dia, banyak juga konten yang berisi fitnah dan juga berita yang menyesatkan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta guru untuk lebih hati-hati jika melihat konten-konten tersebut di medsos.
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi iQOO Neo10 Pro Plus, Hadir dengan Chipset Snapdragon 8 Elite dan Layar 2K
"Ada lagi gerakan baru No Viral No Justice atau kalau tidak viral tidak ada penegakan, makanya kadang didramatisasi yang belum tentu kebenarannya," terangnya.
Mendikdasmen juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika mencari kerja melalui jalur online. Pasalnya, banyak yang menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia.
"Masyarakat Indonesia yang saat ini tertahan di negara Kamboja dan Myanmar itu rata-rata karena korban penipuan. Jadi harus hati-hati betul jika mencari kerja lewat jalur online," imbaunya.
Dalam kesempatan ini, Prof. Abdul Mu'ti menambahkan Kemendikdasmen saat ini tengah mengembangkan kurikulum deep learning atau pembelajaran yang mendalam.
Kurikulum ini lebih mengedepankan pembelajaran yang mindful, meaningful dan juga joyful. Melalui pembelajaran ini, siswa tidak hanya dipaparkan pada banyak materi, tetapi juga diajak untuk benar-benar memahami dan memaknai setiap topik yang dipelajari.
"Kita ingin pendidikan yang dalam pelaksanaannya guru semangat memberikan pendidikan yang terbaik, semangat mencintai ilmu, mencintai murid dan murid mencintai guru," katanya.
Baca Juga: KPK Buka Suara soal Sosok 'Ibu' dalam Sidang Hasto Kristiyanto
"Pendidikan tanpa bullying, tanpa perundungan, semua murid merasa bahagia dan murid merasa terhormat," katanya.***
Artikel Terkait
40 SD di Kudus Terendam Banjir, Gantinya Guru Berikan Tugas Lewat Grup WhatsApp
Bripka Ristomo: Polisi, Guru Ngaji, dan Pejuang Pendidikan Anak Kampung Gunung Sindur
Viral Pria Kemayu Bikin Konten Isinya Selalu Hina Guru, Geram Netizen Gercep Buru Pria Ini untuk Diulti!
Vokalis Sukatani Band, Dipecat Dari Profesi Guru, Lho Kok Bisa
Ganti Ujian Nasional, Saat Tes Kemampuan Akademik Guru Tak perlu Sedekah Nilai