Pertemuan itu pun direkam dan diunggah ke kanal YouTube Dedi Mulyadi, memperlihatkan momen diskusi yang cukup intens namun tetap terbuka.
Dalam diskusi tersebut, Aura menunjukkan keberanian mempertahankan pendapatnya, meskipun berhadapan langsung dengan sosok pejabat tinggi.
Aura tetap bersikukuh bahwa ada alternatif kebijakan yang lebih ramah rakyat kecil tanpa perlu mengorbankan hak-hak mereka.
Dedi Mulyadi menanggapi kritikan itu dengan kepala dingin.
Ia menjelaskan bahwa banyak kebijakan, termasuk larangan wisuda, justru bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya para wali murid.
Menurut Dedi, biaya wisuda sering kali menjadi beban tambahan yang memberatkan keluarga berpenghasilan rendah.
“Saya terbuka terhadap kritik. Bahkan saya menawarkan bantuan kontrakan kepada yang terdampak," kata Dedi.
Meski begitu, ia menilai bahwa Aura belum melihat kebijakan tersebut secara utuh dan lebih luas.
Setelah diskusi itu dipublikasikan, reaksi netizen ternyata malah semakin memanas.
Banyak warganet yang menyerang akun media sosial milik Aura Cinta dengan komentar pedas.
Bentuk perundungan virtual ini menunjukkan betapa kerasnya dunia maya merespons kritik terhadap pejabat publik, meskipun dilakukan dengan cara yang sah dan dalam kerangka hak berpendapat.
Baca Juga: Tak Jalankan Putusan Pengadilan, Bupati Banggai Diadukan ke Presiden Prabowo
Kasus Aura Cinta ini memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana masyarakat menyikapi suara-suara kritis, khususnya dari kalangan muda.
Apakah ruang demokrasi di dunia maya masih aman untuk mereka yang berani bersuara?
Artikel Terkait
Waktu Tunggu Haji Jadi 32 Tahun, Tak Masalah, Warga Jateng Tetap Antusias Mendaftar
CoreLab Promedia Akan Menggebrak Kampus UNTIRTA Serang, Mahasiswa Hobi Ngonten, Jangan Sampai Ketinggalan!
Saat Semua Menyingkir, Bripka Warokhmat Setia Jadi Tukang Cukur ODGJ di Kebumen Jawa Tengah
Forum Purnawirawan TNI Usulkan Pergantian Wakil Presiden, Ini 5 Jenderal Pelopornya
Ramai Gibran Bikin Video Monolog, Wamensesneg Buka Suara: Pejabat Itu Harus Bicara ke Publik!