HUKAMANEWS – Di balik tugas sebagai anggota Polri, Bripka Warokhmat Kuwat, Sejak tahun 2020, sosok Bhabinkamtibmas dari Polsek Kebumen Polres Kebumen ini secara sukarela memangkas rambut, tak hanya untuk warga biasa, tetapi terutama untuk para penyandang gangguan kejiwaan (ODGJ) di wilayah binaannya.
Inisiatif itu bahkan muncul dari masa pandemi Covid-19. Saat itu, banyak aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk layanan potong rambut yang nyaris lumpuh akibat ketakutan tertular virus. Warga, termasuk anak-anak sekolah dan ODGJ, kesulitan mendapatkan layanan potong rambut. Situasi ini mengetuk hati Bripka Warokhmat untuk bertindak.
"Saya mulai memotong rambut sejak masa pandemi. Awalnya karena banyak tukang pangkas rambut tutup, sementara rambut warga, termasuk anak sekolah dan ODGJ, sudah panjang. Saya ingin membantu, meski hanya lewat jasa potong rambut gratis," tutur Bripka Warokhmat. Minggu, 27 April 2025.
Baca Juga: Waktu Tunggu Haji Jadi 32 Tahun, Tak Masalah, Warga Jateng Tetap Antusias Mendaftar
Namun, Bripka Warokhmat menjadikan ODGJ sebagai prioritas. Sebab, tak semua tukang cukur bersedia menangani mereka, mengingat dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan keikhlasan ekstra untuk berinteraksi dengan berbagai karakteristik ODGJ.
Dalam aksinya, Bripka Warokhmat tidak sendirian. Ia rutin melakukan sambang desa, berkoordinasi dengan puskesmas, dan menggandeng tokoh masyarakat untuk menemukan ODGJ yang membutuhkan bantuan. Setiap kali patroli, ia selalu membawa perlengkapan cukur di dalam tas dinasnya.
Baru-baru ini, ia membantu MI (53), seorang ODGJ asal Desa Jatipurus, Kecamatan Poncowarno. Dengan sabar, Bripka Warokhmat memotong rambut dan merapikan kumis MI tanpa raut enggan.
Baca Juga: Benarkah Patung Kucing Bisa Datangkan Uang? Ini Rahasia Maneki Neko Menurut Feng Shui!
Tak hanya itu, ia juga berhasil memotong rambut seorang nenek yang sudah 10 tahun tidak mau disentuh gunting. Berkat pendekatan humanis, sang nenek akhirnya bersedia, atas permintaan keluarganya. Selain itu, Bripka Warokhmat juga membantu memangkas rambut 3 ODGJ laki-laki, 10 siswa SD, 3 siswa SMP, dan 3 orang tokoh masyarakat, dan semuanya itu tanpa di pungut biaya.
" Saya senang, rasanya luar biasa bisa membantu ODGJ yang kadang keluarganya sendiri kesulitan mengurus mereka. Saya ingin terus berkontribusi, terutama untuk mereka yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat," ungkapnya.
Ke depan, Bripka Warokhmat berharap bisa meningkatkan pelayanannya dengan membeli alat potong rambut bertenaga baterai, karena alat yang dimilikinya saat ini masih menggunakan kabel dan kurang efektif untuk digunakan di lapangan.***
Artikel Terkait
Kisah Mbah Dahoeni, ODGJ Asal Salatiga yang Dibawa Berobat ke RSJ Magelang dengan Penuh Dramatis
Gen Z Belajarlah Hidup dari Musa Seorang Jaksa yang Punya Karier Mapan, Kini Jadi ODGJ Karena Tergiur Wanita
Kereta Api Cepat Whoosh Sempat Dihentikan Sementara dan Alami Keterlambatan, Penyebabnya Gara-gara ODGJ Masuk Perlintasan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, Polisi Ungkap Kemungkinan Korban Bertambah
Satu Pelaku Tertangkap, Polisi Buru 2 Lainnya Pencuri Ratusan Pelat Besi Tol Dalam Kota Jakarta