HUKAMANEWS – Perjuangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat masih hidup, sangat patut dicontoh. Sebelum meninggal, diketahui selama ini, ia hidup hanya mengandalkan kekuatan satu paru - paru saja. Paus ke-266 ini mengalami pengangkatan organ paru ketika ia masih remaja, diduga kuat karena infeksi. Dikutip oleh Associated Press, dokter memutuskan mengangkat satu paru Paus agar infeksi tidak menyebar.
"Mungkin saat itu infeksinya sangat berat, atau mungkin sudah ada abses sehingga terjadi perdarahan," kata Dr John Belperio, pakar paru dari The David Geffen School of Medicine di UCLA, AS.
Menurut Dr Ronald Crystal, pakar paru dari New York Presbyterian, ada banyak bakteri yang bisa menyebabkan infeksi dan kerusakan serius pada jaringan paru.
Beberapa strain bakteri seperti Staphylococci adalah yang paling merusak dan bisa memakan organ halus sehingga dokter tak punya pilihan lain selain mengangkat jaringan yang rusak agar kerusakan tidak menyebar.
Konsekuensinya Paus Fransiskus I memiliki fungsi paru yang lebih rendah dibanding orang yang memiliki dua paru. Ini berarti ia lebih rentan mengalami komplikasi influenza atau radang paru.
Tetapi, kata dia, Paus Fransiskus relatif sehat dan operasi pengangkatan paru tampaknya tidak berdampak besar pada kemampuannya melakukan aktivitas rutin.
Baca Juga: Mantan Walikota Semarang, Mbak Ita Tolak Esepsi Dakwaan Kasus Korupsi, Ingin Segera Hadirkan Saksi
Paus Fransiskus menjalani perawatan intensif ini menandai perawatan rumah sakit keempatnya dalam beberapa tahun terakhir karena penyakit pneumonia.
Pneumonia tersebut merupakan komplikasi serius dari masalah pernapasan yang sudah lama dideritanya. Riwayat penyakit paru-paru Paus Fransiskus berawal sejak usia muda, sekitar tahun 1957, ketika sebagian paru-parunya diangkat akibat infeksi pernapasan serius.
Kondisi ini, ditambah dengan potensi asma, membuatnya rentan terhadap infeksi saluran pernapasan. Selain masalah pernapasan, Paus Fransiskus juga mengalami gangguan ginjal ringan dan masalah kaki yang mengharuskannya menjalani operasi lutut.
Kini perawatan intensif karena pneumonia bilateral dan bronkitis. Selain itu, Paus juga mengalami cedera ringan di lengan akibat terjatuh di kamarnya awal tahun 2025.
Riwayat penyakit paru-paru Paus Fransiskus, yang dimulai sejak usia 21 tahun dengan pengangkatan sebagian paru-paru akibat pneumonia dan tiga kista, merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi kondisi kesehatannya saat ini. Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, seperti pneumonia yang baru-baru ini dideritanya.
Artikel Terkait
Pasca Serangan Pneumonia yang Fatal, Paus Fransiskus Muncul di Peringatan Paskah dan Serukan Gencatan Senjata untuk Gaza
Vatikan Umumkan Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Baru Muncul di Peringatan Paskah Kemarin dan Serukan Gencatan Senjata untuk Gaza
Sosok Jorge Mario Bergoglio Asal Argentina yang Dinobatkan Jadi Paus Fransiskus ke-266, Sudah Sejak Muda Kerap Sakit Paru-paru
Perjalanan Hidup Mengejutkan Paus Fransiskus, Dari Anak Tukang Tango hingga Pemimpin 1,2 Miliar Umat Katolik Warisan
Siapa Pengganti Paus Fransiskus Berikutnya? Inilah Saat Tepat Tonton Film Conclave, Intrik dan Ketegangan Saat Pemilihan Paus