Efek Tarif Impor AS Bikin Panas! Ekspor Anjlok, PHK Masal Makin Jadi di Pabrik-Pabrik Indonesia

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 15:13 WIB
PHK massal hantam Jawa Tengah hingga pabrik besar tumbang. Simak penyebabnya dan apa langkah pemerintah selanjutnya. (UlasBandung.com / Net)
PHK massal hantam Jawa Tengah hingga pabrik besar tumbang. Simak penyebabnya dan apa langkah pemerintah selanjutnya. (UlasBandung.com / Net)

Pemerintah Diminta Bergerak Cepat

Gelombang PHK ini sebetulnya sudah diprediksi oleh Komisi IX DPR RI melalui kajian ilmiah yang diterbitkan sebelumnya.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa ada beberapa sektor yang rentan mengalami PHK dan perlu mendapatkan perlindungan ekstra dari pemerintah.

Selain sektor manufaktur dan pertanian, sektor ritel, perbankan, keamanan, hingga rumah sakit juga dinilai memiliki potensi risiko tinggi.

Baca Juga: Lisa Ngaku Dihamili Ridwan Kamil Cuma Setelah 2 Malam! Diminta Kirim Video Pribadi, Dikasih 50 Juta?

Salah satu rekomendasi yang diajukan adalah peninjauan ulang terhadap regulasi dalam PP Nomor 35 Tahun 2021, terutama yang mengatur tentang syarat PHK dan sistem kerja alih daya.

Tak kalah penting, pemerintah juga diminta membuat kebijakan impor yang mendukung industri lokal, serta mempercepat pengembangan pasar ekspor baru ke negara-negara potensial di luar Amerika.

Ketergantungan pada Pasar Ekspor AS Jadi Masalah?

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, menyebut bahwa kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat berpotensi memperparah situasi PHK di Indonesia.

Baca Juga: Akun Instagram Ridwan Kamil Diretas! Unggahan 'Eng Ing Eng' Netizen Auto Kepo Berat

Menurut Heri, kebijakan semacam itu berdampak langsung pada volume produksi barang ekspor Indonesia, terutama di sektor-sektor seperti alas kaki, tekstil, minyak nabati, dan karet.

Ketika volume produksi menurun, otomatis tenaga kerja yang dibutuhkan juga akan berkurang.

“Kalau volume produksi dikurangi, ya otomatis tenaga kerja yang dipakai juga akan dikurangi,” jelas Heri.

Di tahun 2024, nilai impor Amerika Serikat terhadap Indonesia mencapai sekitar US$29,5 juta. Jumlah ini menandakan besarnya ketergantungan Indonesia pada pasar AS, khususnya untuk komoditas ekspor utama.

Namun begitu, Heri juga menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk melebarkan pasar ke wilayah lain seperti Timur Tengah dan Afrika.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X