Mereka akan diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat khusus dan ditempatkan di fasilitas medis yang telah disiapkan.
Namun, Prabowo juga menekankan bahwa evakuasi ini bersifat sementara.
Setelah kondisi membaik, para warga Palestina tersebut akan dikembalikan ke tanah asal mereka.
Menariknya, di tengah perdebatan ini, masyarakat Indonesia pun terbelah.
Ada yang memuji Prabowo sebagai pemimpin yang berani mengambil tindakan konkret demi kemanusiaan, tapi tak sedikit pula yang khawatir jika langkah ini berpotensi menjadi bumerang politik.
Terlebih, sensitivitas konflik Palestina-Israel bukan hanya soal kemanusiaan, tapi juga geopolitik global yang kompleks.
Rencana Prabowo ini bisa jadi akan menjadi salah satu ujian besar di awal masa kepresidenannya.
Apakah Indonesia mampu menjalankan diplomasi kemanusiaan dengan tetap menjaga integritas politik luar negerinya?
Dan apakah Indonesia siap menjadi tuan rumah bagi mereka yang sedang terluka, baik secara fisik maupun emosional?
Jawabannya mungkin tak bisa dijawab sekarang, tapi satu hal yang pasti: langkah ini membuka kembali diskusi serius tentang posisi Indonesia dalam percaturan dunia, terutama dalam isu Palestina.
Dan seperti biasa, dunia sedang memperhatikan.***
Artikel Terkait
Diam Tak Bersuara Soal Polemik Panas RUU TNI, Najwa Shihab Baru Nongol di Pertemuan Pemred dengan Prabowo, Namanya Jadi Njw Shhb, Vokalnya Hilang!
Reshuffle Kabinet dan Ujian Kredibilitas Pemerintahan Prabowo
Nih Kata Gubernur Bengkulu Ya, Diam-diam Presiden Prabowo Jemput Asisten Pribadinya Langsung Loh yang Ketinggalan Pesawat. WOW!
Bagi Presiden Prabowo Aksi Massa yang Tentang Kebijakan Pemerintah Adalah Kelompok Bayaran yang Ditunggangi
Di Depan Pejabat yang Hadir di Acara Sarasehan Ekonomi, Prabowo Akui Komunikasi Pemerintahannya Kurang Baik