Mudik Ke Kampung Halaman, Saatnya Anak Bersosialisasi Lepas Dari Gawai

photo author
- Senin, 17 Maret 2025 | 21:40 WIB
Liburan panjang butuh persiapan yang matang agar lancar dan nyaman (safetysignindonesia)
Liburan panjang butuh persiapan yang matang agar lancar dan nyaman (safetysignindonesia)

HUKAMANEWS - Libur lebaran mudik ke sanak saudara dikampung halaman sudah ditunggu - tunggu.Psikolog Klinis Ratih Ibrahim menyampaikan, momentum libur Lebaran menjadi waktu yang tepat bagi keluarga untuk melakukan aktivitas bersama-sama, hal ini juga diharapkan mampu mengurangi waktu penggunaan gawai pada anak.

“Libur lebaran merupakan momen yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas bersama keluarga. Saat libur, orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas keluarga seperti memasak bersama, memainkan mainan tradisional, menonton film bersama atau berkunjung ke rumah saudara dan tempat wisata,” ujar psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Senin , 17 Maret 2025.

Ia menambahkan, selain upaya di atas, orang tua juga dapat memberikan contoh dengan membatasi penggunaan gawai saat libur dan memperbanyak interaksi dengan anak, sehingga anak mampu memahami pentingnya menyeimbangkan aktivitas bermain gawai dengan aktivitas-aktivitas lain.

Baca Juga: Amerika Serikat Dominasi Pasar Ekspor Non Migas Jawa Tengah, Februari 2025 Naik

Lebih lanjut, Ratih menjelaskan bila anak mulai menunjukkan tanda ketergantungan gawai, orang tua perlu memahami alasan di balik ketergantungan itu.

“Pendekatan yang bersifat diskusi dapat membantu anak untuk lebih terbuka,” jelasnya.

Kemudian, orang tua dan anak dapat melakukan kesepakatan terkait batasan-batasan penggunaan gadget.

Baca Juga: Profil Febri Diansyah, Dari Wajah KPK ke Pengacara Kontroversial, Benarkah Berubah Haluan?

“Misalnya aplikasi apa saja yang boleh di hari sekolah dan berapa lama waktu bermain gadget yang dialokasikan setiap harinya,” katanya.

Namun demikian, apabila ketergantungan ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari bagi anak, ia menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.

Menurutnya, berbagai studi ilmiah mengungkapkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan memberi dampak dalam berbagai aspek kehidupan anak dan remaja.Secara fisik, anak dapat mengalami kelelahan mata, kesulitan tidur dan kurangnya aktivitas fisik yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lain.

Baca Juga: Pernah Ditunjuk Pangab Wiranto Jadi Ketua Tim Reformasi ABRI, SBY Ingatkan ABRI/TNI/Polri Jangan Ulangi Masa Lalu yang Sudah Dikoreksi Sejarah

Sementara dari sisi perkembangan emosi, penggunaan gadget berlebihan dapat membuat anak lebih cemas, stres dan sulit mengatur emosi.

Dari sisi sosial, anak dapat mengalami gangguan perkembangan bahasa dan keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X