Skandal Suap KPU Terbongkar! Hasto dan Harun Masiku Disebut Patungan Rp600 Juta, Jaksa KPK Buka Fakta Baru

photo author
- Sabtu, 15 Maret 2025 | 18:30 WIB
Kasus suap KPU makin panas! Jaksa KPK ungkap Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku patungan Rp600 juta demi kursi DPR. (Tangkapan Layar YouTube / HukamaNews.com)
Kasus suap KPU makin panas! Jaksa KPK ungkap Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku patungan Rp600 juta demi kursi DPR. (Tangkapan Layar YouTube / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS – Dugaan skandal suap yang menyeret Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, semakin memanas.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, jaksa KPK mengungkap bahwa Hasto bersama Harun Masiku diduga patungan memberikan suap sebesar Rp600 juta kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Fakta ini semakin memperjelas rangkaian kasus yang telah lama menjadi sorotan publik.

Jaksa KPK memaparkan bahwa suap ini diberikan dengan tujuan agar Wahyu Setiawan membantu mengamankan kursi DPR bagi Harun Masiku melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).

Hasto tidak sendiri dalam kasus ini, ia didakwa bersama Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri, yang merupakan orang kepercayaannya.

Baca Juga: Vivo Pad4 Pro Siap Rilis, Tablet Flagship dengan Dimensity 9400 dan Layar 3.1K

Sementara itu, Harun Masiku hingga kini masih buron dan menjadi teka-teki besar bagi publik.

Dakwaan Jaksa: Uang Suap Rp600 Juta untuk PAW Harun Masiku

Dalam sidang yang digelar pada Jumat, 14 Maret 2025, jaksa KPK menegaskan bahwa Hasto dan kelompoknya memberikan suap sebesar 57.350 dolar Singapura atau sekitar Rp600 juta.

Uang ini diberikan kepada Wahyu Setiawan selaku penyelenggara negara dengan harapan agar KPU menyetujui pergantian kursi anggota DPR dari Riezky Aprilia kepada Harun Masiku.

“Memberi atau menjanjikan sesuatu, yaitu terdakwa bersama-sama dengan Donny Tri Istiqomah, Saeful Bahri, dan Harun Masiku telah memberi uang sejumlah 57.350 dolar Singapura atau setara dengan Rp600 juta,” ujar jaksa dalam persidangan.

Baca Juga: Pakar Hukum UGM Ini Curiga DPR Gelar Rapat di Hotel Mahal, Dibiayai Siapa dan Kenapa Sidang Dibahas Tertutup Tidak Live Streaming?

Upaya ini dilakukan agar Wahyu Setiawan bersedia mengintervensi keputusan KPU demi mengamankan posisi Harun Masiku di DPR.

Skema ini menunjukkan adanya permainan politik di balik layar yang melibatkan para elit partai.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X