Kolaborasi Lintas Agama, Generasi Muda Jadi Ujung Tombak Mitigasi Krisis Lingkungan

photo author
- Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:00 WIB
Suara anak muda kian lantang dalam advokasi lingkungan. Simak aksi dan kolaborasi lintas iman untuk masa depan hijau!  (HukamaNews.com)
Suara anak muda kian lantang dalam advokasi lingkungan. Simak aksi dan kolaborasi lintas iman untuk masa depan hijau! (HukamaNews.com)

Dengan kolaborasi lintas agama, Muhammadiyah berhasil membentuk kader peduli lingkungan, memperkuat advokasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian ekosistem Meratus.

"Kolaborasi lintas agama dan partisipasi aktif generasi muda adalah kunci utama dalam menghadapi krisis lingkungan," ujar Al Bawi.

Gerakan ini diharapkan bisa menginspirasi daerah lain untuk menerapkan strategi serupa dalam pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Masuknya Septian Bagaskara Dongkrak Nilai Pasar Timnas Indonesia

Lembaga Keagamaan sebagai Motor Perubahan

Lembaga keagamaan memiliki peran strategis dalam menciptakan kesadaran dan aksi nyata bagi lingkungan.

Ara Kusuma dari Ashoka menegaskan bahwa komunitas berbasis agama bisa berkontribusi melalui edukasi, aksi nyata, dan advokasi kebijakan.

"Mari mulai dari langkah kecil, seperti menanam pohon, mengelola sampah dengan benar, dan mengajak orang lain untuk sadar akan pentingnya lingkungan. Perubahan besar dimulai dari aksi sederhana," ajaknya.

Baca Juga: Gold Medalist Bantah Semua Temuan Garosero tentang Kedekatan Kim Soo Hyun dengan Tewasnya Kim Sae Ron

Keberagaman: Kekuatan dalam Melindungi Bumi

Keberagaman agama dan budaya di Indonesia menjadi aset penting dalam upaya mitigasi krisis lingkungan.

Aldi Destian Satya dari Komunitas Pemuda Agama Konghucu menyoroti bagaimana nilai-nilai budaya lokal telah lama mengajarkan kelestarian alam, seperti sistem pertanian berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya yang bijaksana.

"Pemuda memiliki energi dan kreativitas untuk membawa perubahan. Jika kita bersatu, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang," kata Aldi.

Menuju Masa Depan Berkelanjutan dengan Aksi Nyata

FGD ini merupakan rangkaian diskusi ke-5 setelah Jakarta, Sawahlunto, Riau, dan Ambon.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: greenfaith.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X