“Negara-negara seperti Singapura sukses karena birokrasi mereka efektif, cepat, dan transparan. Indonesia harus segera berbenah agar tidak semakin tertinggal,” tegasnya.
Denny JA mencontohkan beberapa negara yang berhasil memperbaiki tata kelola pemerintahan mereka:
• Singapura menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap korupsi sejak era Lee Kuan Yew
• India sukses dengan digitalisasi identitas Aadhaar, yang meningkatkan efisiensi layanan publik dan mengurangi korupsi
• Korea Selatan melakukan revolusi pendidikan yang mendorong inovasi dan kemajuan teknologi
Baca Juga: Bukan Hanya Siap, Seluruh Transportasi Mudik Dipastikan Aman
“GGI ini bukan sekadar alat ukur, tetapi juga peta jalan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan Indonesia,” ujar Denny JA.
Ke depan, LSI Denny JA akan mengukur GGI secara tahunan untuk lebih dari 150 negara di dunia, menjadikannya tolok ukur global dalam menilai kualitas pemerintahan.
“Indonesia sedang berada di persimpangan sejarah. Apakah akan memperbaiki tata kelola secara serius atau kembali terjebak dalam lingkaran stagnasi? Semua tergantung pada langkah strategis yang diambil pemerintah hari ini,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Bertubi-tubi Skandal BUMN, Dugaan Korupsi Triliunan di PLN Menyusul Kasus Pertamina
Bongkar! Kejagung Dianggap Lamban, Kasus Korupsi Pertamina Hingga Rp193 Triliun Harus Segera Diusut
Sidang Korupsi Menanti, Tom Lembong Justru Bicara Soal Rabu Abu dan Ramadan! Apa Maknanya?
Geledah Rumah Ridwan Kamil, KPK Sebut Terkait Korupsi BJB
Kronologi Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil Oleh KPK, Ada Apa di Balik Kasus Korupsi Dana Iklan Bank BJB?