Lingkaran Survei Indonesia Sebut Tata Kelola Pemerintahan Masih Buruk

photo author
- Rabu, 12 Maret 2025 | 09:10 WIB
Ilustrasi. Hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah sangat jelas terlihat dalam penanganan kasus korupsi tata niaga timah. Muncul dugaan ada persekongkolan antara jaksa, hakim, dan terdakwa.
Ilustrasi. Hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah sangat jelas terlihat dalam penanganan kasus korupsi tata niaga timah. Muncul dugaan ada persekongkolan antara jaksa, hakim, dan terdakwa.

 “Negara-negara seperti Singapura sukses karena birokrasi mereka efektif, cepat, dan transparan. Indonesia harus segera berbenah agar tidak semakin tertinggal,” tegasnya.

Denny JA mencontohkan beberapa negara yang berhasil memperbaiki tata kelola pemerintahan mereka:

 • Singapura menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap korupsi sejak era Lee Kuan Yew

 • India sukses dengan digitalisasi identitas Aadhaar, yang meningkatkan efisiensi layanan publik dan mengurangi korupsi

 • Korea Selatan melakukan revolusi pendidikan yang mendorong inovasi dan kemajuan teknologi

 Baca Juga: Bukan Hanya Siap, Seluruh Transportasi Mudik Dipastikan Aman

 “GGI ini bukan sekadar alat ukur, tetapi juga peta jalan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan Indonesia,” ujar Denny JA.

Ke depan, LSI Denny JA akan mengukur GGI secara tahunan untuk lebih dari 150 negara di dunia, menjadikannya tolok ukur global dalam menilai kualitas pemerintahan.

“Indonesia sedang berada di persimpangan sejarah. Apakah akan memperbaiki tata kelola secara serius atau kembali terjebak dalam lingkaran stagnasi? Semua tergantung pada langkah strategis yang diambil pemerintah hari ini,” tutupnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X