"Kami percaya profesionalisme Kejaksaan Agung," tuturnya.
Kasus ini memang sangat besar dan melibatkan banyak pihak, sehingga Kejagung harus bekerja keras untuk mengungkap semua pihak yang terlibat.
Dengan kerugian yang ditaksir hampir mencapai Rp1 kuadriliun, ini adalah ujian besar bagi sistem hukum Indonesia.
Kejagung kini harus menunjukkan bahwa mereka mampu menyelesaikan perkara ini tanpa intervensi pihak manapun.
Penyidik Kejagung juga tengah menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghitung kerugian negara secara akurat.
Baca Juga: Eks Pejabat Pajak Diduga Terima Rp 21,5 M! KPK Periksa, Tapi Kenapa Belum Ditahan?
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan mendapat hukuman yang setimpal.
Ke depan, publik berharap agar kasus ini tidak hanya menjadi kasus yang hilang begitu saja, tetapi menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sistem hukum yang tegas dan tidak pandang bulu.
Dengan demikian, masyarakat pun berharap Kejagung dapat membuktikan komitmennya dalam menegakkan hukum tanpa campur tangan politik.
Kasus besar seperti ini harus menjadi peringatan bahwa korupsi dalam sektor vital seperti Pertamina harus diusut tuntas, dan seluruh pelaku harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan.
Baca Juga: Apple Siap Luncurkan iPhone Lipat di 2026, Harga Tembus Rp40 Juta?
Hanya dengan cara ini, kepercayaan publik terhadap institusi hukum akan kembali pulih.***
Artikel Terkait
Ahok Bongkar Mafia Migas! Siapa ‘Orang Kuat’ di Balik Skandal Korupsi Minyak Mentah Pertamina? Ini Tebakan Pakar Hukum
Dirut Pertamina Buka Suara Soal Skandal Korupsi Rp 193,7 Triliun: Kami Hormati Proses Hukum
Dugaan Korupsi Minyak Pertamina dan dengan Isu BBM Oplosan, DPR Siap Bertindak
Kejagung Imbau Masyarakat Tak Ragu Pakai BBM Pertamina di Tengah Kasus Hukum
Bertubi-tubi Skandal BUMN, Dugaan Korupsi Triliunan di PLN Menyusul Kasus Pertamina