Gas Melon Makin Langka! Kebijakan Bahlil Lahadalia Paksa Pengecer Jadi Pangkalan, Rakyat Makin Susah?

photo author
- Senin, 3 Februari 2025 | 07:00 WIB
Kebijakan gas melon Bahlil disorot! Pengecer terancam rugi, pangkalan kewalahan, masyarakat tetap antre panjang (instagram @bahlillahadalia / HukamaNews.com)
Kebijakan gas melon Bahlil disorot! Pengecer terancam rugi, pangkalan kewalahan, masyarakat tetap antre panjang (instagram @bahlillahadalia / HukamaNews.com)

Menteri Bahlil berdalih bahwa kebijakan ini dibuat untuk menjaga harga gas melon tetap stabil.

Ia menyebut sering terjadi kenaikan harga di tingkat pengecer yang membuat harga gas lebih mahal di pasaran.

Bahlil menyatakan bahwa proses perubahan status pengecer menjadi pangkalan sedang dalam tahap pembahasan.

Ia yakin kebijakan ini akan mempermudah masyarakat mendapatkan Elpiji 3 Kg dengan harga yang sesuai regulasi pemerintah.

Baca Juga: Jangan Beli Samsung S25 Sebelum Lihat Promo Ini! Diskon Besar dan Hadiah Eksklusif Menanti!

“Pengecer yang jauh-jauh ini, saya sedang atur supaya mereka naik status jadi pangkalan. Ini memang ada sedikit dinamika, tetapi pemerintah berniat baik untuk rakyat,” kata Bahlil dalam keterangannya di Bogor.

Namun, kebijakan ini menuai keluhan dari para pengecer. Mereka mengaku kebingungan dengan nasib tabung Elpiji 3 Kg yang sudah mereka beli untuk dijual kembali.

Martono, seorang pengecer di Makassar, mengungkapkan bahwa kebijakan ini membuat usahanya terancam gulung tikar.

Ia menyebut bahwa pengecer umumnya hanya menyimpan 5-10 tabung saja karena keterbatasan modal.

Baca Juga: Pesan Menohok Kholid untuk Presiden Prabowo, Basmi Benalu yang Garong Bangsa dan Maunya Disuap, Waktunya Prabowo Sikat Habis!

“Kalau harus jadi pangkalan, harus mengurus izin dan punya modal besar. Sedangkan kami ini hanya pedagang kecil. Kalau dilarang jual, tabung-tabung yang kami beli ini mau dikemanakan?” ujar Martono.

Keluhan juga datang dari pemilik pangkalan resmi. Seorang pemilik pangkalan di Jakarta Timur yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa kebijakan ini justru bisa memperparah antrean masyarakat.

Saat ini, pangkalan menerima pasokan sekitar 400-500 tabung per bulan dari Pertamina.

Gas tersebut kemudian disalurkan ke pengecer dalam jumlah tertentu.

Jika distribusi dari pengecer dihilangkan, maka seluruh pembeli harus langsung datang ke pangkalan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X