Ayah tiri korban, Handi Suprapto, tak dapat menyembunyikan kekecewaan dan kesedihannya.
Dalam pernyataannya, Handi berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Saya ingin bertanya langsung, mengapa dia tega melakukan ini dan apa yang sebenarnya terjadi,” ungkapnya dengan nada pilu.
Hubungan antara korban dan pelaku terjalin secara sembunyi-sembunyi selama beberapa tahun. Pelaku, yang berasal dari Tulungagung, sering terlihat bersama korban di kos tempat tinggalnya.
Namun, hubungan ini ternyata diwarnai masalah yang berujung pada tragedi mengerikan.
Tim Jatanras Polda Jawa Timur bergerak cepat menangkap pelaku setelah kejadian tersebut mencuat ke publik.
Penangkapan ini diharapkan memberikan keadilan bagi keluarga korban sekaligus mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kisah tragis ini menggugah banyak pihak untuk lebih peduli terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan yang tidak sehat.
Perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak harus menjadi prioritas utama, baik melalui regulasi yang tegas maupun edukasi tentang pentingnya hubungan yang sehat.
Kepergian Uswatun meninggalkan luka mendalam, namun juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap orang berhak hidup dengan aman dan bermartabat.
Semoga kasus ini dapat ditangani dengan adil, dan keadilan dapat menjadi pelipur lara bagi keluarga korban.***
Artikel Terkait
Pembunuhan Keji yang Dilakukan Seorang Anak kepada Ayah dan Neneknya, Hingga Lukai Ibunya, Polisi Bakal Tes Urine ke Si Pelaku
Hanya di Era Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Polisi yang Tersangkut Hukum dan Pembunuhan Brigadir Bisa Naik Jabatan dan Promosi
Teka-Teki Pembunuhan Aktor Misteri Gunung Merapi Sandy Permana Mulai Terungkap, Diduga Ada Dendam Tetangga
Potong Rambut Gimbalnya Untuk Melarikan Diri, Pelaku Pembunuhan Sandy Permana Ditangkap, Ini Kronologinya!
Fakta-Fakta Mengerikan Pembunuhan dan Mutilasi Uswatun, Suami Siri Ditetapkan Jadi Tersangka