Kubu Agung bergerak cepat dengan menyerahkan hasil munas tandingan kepada Kementerian Hukum dan HAM pada 9 Desember 2024.
“Kami sudah mendapatkan tanda terima dan registrasi dari Kementerian Hukum,” kata Ulla Nuchrawaty, Sekretaris Jenderal PMI kubu Agung.
Namun, kubu JK tidak tinggal diam. Sebelum munas dimulai, JK memecat sejumlah pengurus PMI yang mendukung Agung, langkah yang memicu kekecewaan di internal organisasi.
Kubu Agung optimistis akan memenangi dualisme kepengurusan ini. Mereka mengklaim mendapat dukungan dari lingkaran pemerintahan Prabowo Subianto, yang kini menjadi Presiden RI.
Baca Juga: Bau yang Dibenci Kucing! Hindari 9 Bau Ini Agar Kucing Anda Tetap Nyaman di Rumah
Sebaliknya, kubu JK tetap percaya diri dengan statusnya sebagai calon tunggal yang telah terpilih melalui proses aklamasi.
Dualisme kepemimpinan ini menciptakan polemik di tubuh PMI yang selama ini dikenal sebagai organisasi kemanusiaan yang solid.
Banyak pihak berharap konflik ini segera diselesaikan melalui jalur hukum atau mediasi internal agar tidak mengganggu tugas kemanusiaan PMI ke depannya.***
Artikel Terkait
Dijegal Jadi Ketum PMI, Jusuf Kalla Sebut Agung Laksono Punya Hobi Jegal, Sudah Kebiasaan, JK Pun Lapor ke Polisi
Jusuf Kalla Vs Agung Laksono, Perebutan Kursi Panas Ketum PMI Berujung Laporan Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Agung Laksono Gelar Munas Tandingan PMI, Klaim Terpilih Jadi Ketua, Tandingi JK dan Picu Konflik Internal, Ini yang Terjadi
JK Terus Kritik Jokowi, Netizen Langsung Kritis Dalang Jusuf Kalla Digoyang Agung Laksono Lewat Munas Tandingan PMI