Kisruh Pemilihan Ketua PMI, Jusuf Kalla Vs Agung Laksono, Bahlil Pilih Bungkam

HUKAMANEWS - Pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2024-2029 memanas dengan dualisme kepemimpinan antara Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono.

Situasi ini menjadi sorotan setelah kedua tokoh senior Partai Golkar ini saling mengklaim kemenangan melalui jalur musyawarah nasional (munas) yang berbeda.

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait kisruh ini.

Baca Juga: Bongkar Fakta Mengejutkan Benjamin Netanyahu, Pemrakarsa Invasi AS ke Irak 2003

Dalam pernyataannya yang singkat di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, pada 11 Desember 2024, Bahlil hanya mengatakan, “No comment,” sebelum meninggalkan lokasi.

Jusuf Kalla Klaim Dukungan Aklamasi

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan dirinya telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PMI dalam Munas XXII yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 9 Desember 2024.

Kalla menegaskan, semua peserta munas mendukung dirinya kembali memimpin PMI untuk periode 2024-2029.

“Dari seluruh peserta, sudah aklamasi mendukung saya kembali. Formalitas pengesahannya akan dilakukan nanti,” ujar JK kepada awak media.

Baca Juga: Khusus Jamaah Perempuan yang Akan Melakukan Umrah, Perhatikan dan Taati Aturan Baru dari Otoritas Arab Saudi

JK juga mengungkapkan bahwa tidak ada calon lain dalam pemilihan ini, sehingga proses aklamasi berjalan mulus.

Munas Tandingan Kubu Agung Laksono

Sementara itu, Agung Laksono bersama pendukungnya menggelar munas tandingan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.

Agung mengklaim mendapat dukungan mayoritas pengurus daerah PMI dan menuding pelaksanaan munas di Grand Sahid Jaya tidak sah karena dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

Hasil munas tandingan menetapkan Agung Laksono sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029, dengan Ulla Nuchrawaty sebagai Sekretaris Jenderal.