Jusuf Kalla Vs Agung Laksono, Perebutan Kursi Panas Ketum PMI Berujung Laporan Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

HUKAMANEWS - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) terpilih, Jusuf Kalla (JK), melaporkan politikus senior Partai Golkar, Agung Laksono, ke polisi.

Laporan ini dilayangkan sebagai buntut dari kisruh pemilihan Ketua Umum PMI di Musyawarah Nasional (Munas) ke-XXII.

Jusuf Kalla menegaskan bahwa tindakan Agung Laksono yang disebutnya berupaya merebut kursi Ketua Umum PMI adalah tindakan ilegal.

Baca Juga: Tiba di Moscow, Pemimpin Rezim Suriah Bashar al-Assad dan Keluarganya Diberi Suaka oleh Rusia

"Jadi kita sudah lapor ke polisi bahwa ada yang melaksanakan ilegal seperti itu, dan itu kebiasaan beliau," ujar JK dalam sebuah keterangan video, Senin (9/12/2024).

JK tak segan mengungkapkan bahwa Agung Laksono kerap membuat kegaduhan, bahkan sejak berada di internal Golkar.

Menurutnya, langkah seperti ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan organisasi dan masyarakat.

"Itu ilegal, dan pengkhianatan, dan kedua itu kebiasaan Pak Agung Laksono. Dia pecah Golkar, dia bikin tandingan Kosgoro, itu memang hobinya," katanya tegas.

Baca Juga: Dijegal Jadi Ketum PMI, Jusuf Kalla Sebut Agung Laksono Punya Hobi Jegal, Sudah Kebiasaan, JK Pun Lapor ke Polisi

Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu juga menegaskan bahwa PMI adalah organisasi yang hanya boleh ada satu di setiap negara.

"PMI itu hanya ada satu dalam satu negara," ungkap JK.

Selain itu, ia menuding sejumlah oknum yang mendukung Agung Laksono telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI.

Oknum-oknum tersebut, lanjut JK, sudah tidak lagi memiliki hubungan dengan PMI karena telah dipecat.

Agung Laksono sebelumnya menyebut bahwa di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla, PMI tidak harmonis dengan pemerintah.

Baca Juga: Usai Dipecat PDIP, Jokowi Tetap Eksis hingga Popularitasnya Makin Melejit, Aktif dalam Politik untuk Kemajuan Bangsa