HUKAMANEWS - Berakhir sudah kisah mesra antara Joko Widodo dan PDI-P, partai yang dulu membesarkan namanya dari wali kota Solo hingga menjadi presiden dua periode.
Kini, hubungan itu berubah drastis, bahkan cenderung memanas.
Pernyataan resmi dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pada Rabu Desember 2024 menggarisbawahi bahwa Jokowi dan keluarganya tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng tersebut.
"Saya tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," ucap Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Keputusan ini dianggap sebagai puncak dari perpecahan yang mulai tercium sejak 2023, ketika Jokowi memberi restu kepada Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Langkah ini bertentangan dengan keputusan PDI-P yang telah menetapkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai jagoan mereka di Pilpres 2024.
Selama dua dekade terakhir, PDI-P menjadi rumah politik bagi Jokowi.
Baca Juga: Panas Ekstrem! BMKG Peringatkan Kekeringan Panjang dan Ancaman Karhutla di Beberapa Wilayah Ini
Dukungan partai ini membawa Jokowi ke puncak karier politiknya, dari Solo ke Jakarta, hingga Istana Negara. Namun, kini bayangan masa lalu itu pudar.
Hasto menyebut, keputusan untuk menjauhkan diri dari Jokowi didasarkan pada prinsip dan idealisme partai yang diwariskan oleh Bung Karno.
Menurutnya, ambisi kekuasaan yang berlebihan tidak sejalan dengan nilai-nilai perjuangan partai.
"Menjadi anggota PDI-P bukan soal KTA, tetapi tentang komitmen membangun peradaban bangsa," tegas Hasto.
Jokowi, di sisi lain, mengaku masih menyimpan KTA PDI-P sebagai kenang-kenangan, sambil tertawa ringan saat ditanya awak media.
Baca Juga: Waspada! Megathrust Tersimpan 267 Tahun, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Dahsyat di Indonesia
Artikel Terkait
Watak Jokowi Dibongkar JK, Minta Saran ke JK Siapa Bakal Wapres yang Dipilih, Sudah Sepakat Mahfud MD Tiba-tiba Diumumkan Nama Lain
PDIP Kalah di Jateng, Kemenangan Ahmad Lutfi Taj Yasin Ada Faktor Kuat Pengaruh Dukungan Jokowi dan Presiden Prabowo
Kinerja Wapres Gibran Terus Disorot, Persis Tiru Cara Jokowi Bagikan Sembako Selalu Disertai Nama Pribadi, Padahal Uang Negara yang Dipakai
Deddy Sitorus: Selama Kapolri Dipegang Listyo Sigit, Institusi Polri Rusak, Apalagi Masih Ada Syahwat Kekuasaan Jokowi
Jokowi Ngaku Masih Pegang KTA PDIP, Faktanya Sekjen PDIP Umumkan Jokowi, Gibran dan Bobby Bukan Lagi Kader PDIP!