Menurut Bahlil, ojol adalah usaha pribadi, bukan angkutan umum.
Ia juga berpendapat bahwa banyak pengemudi ojol masih mampu secara ekonomi karena memiliki kendaraan pribadi.
"Subsidi harus tepat sasaran agar benar-benar bermanfaat," tambahnya.
Pernyataan ini justru memicu kemarahan para pengemudi ojol. Mereka merasa pemerintah tidak memahami kondisi di lapangan.
Ojol bukan sekadar usaha pribadi, tetapi juga penopang ekonomi rakyat kecil.
Selama ini, ojol telah menjadi solusi transportasi bagi jutaan masyarakat, terutama di daerah perkotaan.
Mereka tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga mendistribusikan barang, makanan, dan kebutuhan pokok.
Dengan dikecualikan dari subsidi BBM, para pengemudi khawatir penghasilan mereka akan semakin tergerus.
Harga BBM yang tinggi bisa memengaruhi biaya operasional mereka secara signifikan.
Sebagai langkah protes, Garda Indonesia memastikan bahwa gelombang aksi demo akan dilakukan serentak di berbagai kota besar.
Aksi ini bertujuan menunjukkan bahwa ojek online adalah bagian tak terpisahkan dari sistem transportasi publik di Indonesia.
Pengemudi berharap pemerintah mau mendengar aspirasi mereka dan memberikan kebijakan yang lebih adil.
Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, bukan tidak mungkin aksi ini akan semakin meluas dan melibatkan lebih banyak pengemudi di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
Miliki Mobilitas Tinggi, Pengemudi Ojol Siap Jadi Agen Pemilu Damai dalam Forum Ojol Yogyakarta Bergerak FOYB
Mengenang 7 Aplikasi Ojol yang Sudah Gulung Tikar alias Bangkrut di Indonesia, Ada Uber hingga Ladyjek
Berhasil Diamankan Warga! Driver Ojol Berinisial MR Hendak Melecehkan Siswi SMP di Cipayung, Jakarta Timur, Ternyata Bukan Pertama Kali
Viral di Media Sosial, Sekelompok Ojol Ceburkan Motor Milik Debt Collector ke Kali kawasan Gunung Sahari Jakarta Pusat
Heboh Demo Ojol Besar-besaran di Jakarta, Grab Berikan Layanan yang Diberikan untuk Mitra