Judi Online: Sumber Kekayaan Harian atau Malapetaka Ekonomi?
Skandal ini tak hanya soal penyalahgunaan jabatan, tapi juga dampak sosial yang lebih besar.
Data intelijen menyebutkan bahwa 80 persen korban situs judi online berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Bandar judol bahkan menyetor uang hingga Rp 24 juta per bulan hanya untuk satu situs agar tetap aktif.
Baca Juga: Samsung Galaxy A36 5G Tampil Beda! Chipset Keren dan Android 15, Siap Bikin Ponsel Lain Minder!
Jumlah tersebut menunjukkan betapa masifnya perputaran uang dalam bisnis ilegal ini.
Namun, di sisi lain, para korban terjerat utang, kehilangan aset, bahkan berujung pada kehancuran rumah tangga.
Kritik Terhadap Komdigi: Kementerian atau "Komplotan"?
Kementerian Komunikasi dan Digital, yang seharusnya menjadi garda depan melindungi masyarakat dari situs-situs berbahaya, justru menjadi bagian dari masalah.
Polda Metro Jaya telah menggeledah kantor utama Komdigi dan kantor satelit terkait pada awal November lalu.
Selain itu, dua money changer juga ikut diperiksa sebagai bagian dari aliran dana transaksi ilegal ini.
Publik pun mempertanyakan integritas lembaga negara yang seharusnya netral dan profesional.
Apa Selanjutnya?
Saat ini, para tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
Artikel Terkait
Blokir Massal! Kementerian Komdigi Gempur Akun Judi Online Demi Dunia Digital Aman
Terbongkar! Pegawai Komdigi Kirim Rekening Palsu ke PPATK untuk Tutupi Judi Online
Budi Arie Siap Diperiksa! Skandal Judi Online Komdigi Bongkar Kelalaian Mantan Menteri, Apa Saja yang Bakal Terungkap?
Terungkap! Peran 2 Tersangka Baru di Kasus Judi Online Komdigi, Uang Rp 3,1 Miliar Diamankan
Budi Arie Ngaku Dikhianati Mantan Anak Buahnya di Komdigi, Sosok Kepercayaan Jadi Tersangka Operator Judi Online!