Viral! Calon Bupati Nganjuk, Ita Triwibawati Ingin Ubah Padi Jadi Beras dan Bawang Merah Jadi Bawang Goreng

Meski demikian, tidak semua warga sepenuhnya yakin dengan konsep program tersebut, terutama terkait bagaimana inovasi ini dapat berdampak langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat Nganjuk.

Sejumlah warga menilai bahwa ide Ita untuk mengubah bawang merah menjadi bawang goreng memang unik dan menarik perhatian, namun di sisi lain masih butuh perincian mengenai dampak konkret yang dapat dihasilkan.

Di media sosial, tanggapan masyarakat beragam; ada yang memuji inovasi sederhana ini sebagai langkah awal yang baik untuk memberdayakan pertanian lokal, sementara yang lain mempertanyakan bagaimana rencana tersebut bisa berdampak luas.

Baca Juga: Apa yang Dikhawatirkan Presiden Prabowo Soal Ujaran Kebencian di UU ITE Kini Dialami Najwa Shihab, Diserang Buzzer Jokowi

Warga berharap Ita memberikan lebih banyak penjelasan terkait langkah-langkah konkret yang akan diambil, terutama dalam hal pemasaran dan peningkatan skala produksi.

Menurut beberapa komentar, ide untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk siap pakai seperti bawang goreng berpotensi meningkatkan nilai jual produk daerah, namun hal ini tentu harus didukung dengan rencana matang.

Terlepas dari pro dan kontra yang beredar, Ita Triwibawati berhasil mencuri perhatian publik dengan gaya komunikasinya yang sederhana.

Baca Juga: Bantah Semua Pernyataan Polda NTT di Depan Komisi III DPR RI, Ipda Rudy Soik Ingin Klarifikasi Namun Belum Sempat

Banyak yang menilai, meski terkesan biasa saja, niat Ita untuk mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk bernilai tambah bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa di daerah lain.

Akan tetapi, warga tentu berharap calon pemimpin mereka memiliki rencana yang kuat dan terukur, agar inovasi ini tidak hanya menjadi janji kampanye belaka, namun juga membawa dampak positif yang nyata bagi perekonomian Nganjuk.

Dengan segala sorotan yang ada, Ita kini dihadapkan pada tantangan besar untuk meyakinkan masyarakat bahwa program-programnya mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.***