Jakarta Pilkada 2024, Gimmick Ketiga Cagub, Siapa yang Berani Tampil dengan Solusi Nyata Bukan Janji Manis?

photo author
- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 06:30 WIB
Jelang Pilkada Jakarta 2024, para cagub lebih banyak gimmick. Siapa yang benar-benar menawarkan solusi nyata untuk Jakarta? (Antara / HukamaNews.com)
Jelang Pilkada Jakarta 2024, para cagub lebih banyak gimmick. Siapa yang benar-benar menawarkan solusi nyata untuk Jakarta? (Antara / HukamaNews.com)

Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Erick Ardiyanto, punya pandangan yang nggak kalah kritis.

Menurutnya, meskipun ketiga calon sibuk menarik perhatian, yang dibutuhkan masyarakat adalah keterbukaan informasi tentang solusi nyata. Bukan cuma basa-basi atau janji manis, tapi penjelasan konkret yang transparan.

"Publik perlu tahu apa rencana konkret yang dibawa oleh para calon. Bukan sekadar popularitas atau gimmick, tapi visi yang jelas dan terukur," tegas Erik.

Baca Juga: Pilkada Jakarta Makin Panas! Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Memimpin, Persaingan Ketat dengan Pramono-Rano

Apa gunanya punya calon pemimpin kalau mereka hanya sibuk jadi artis dadakan tanpa program nyata? Di sinilah, menurut Erik, keterbukaan informasi menjadi kunci.

Tanpa visi dan rencana yang gamblang, pemilih bakal kesulitan menentukan pilihan. Ujung-ujungnya, masyarakat hanya akan tertarik dengan gimmick tanpa memahami esensi dari program kerja para calon.

Satu hal yang patut diapresiasi, menurut Erik, adalah pentingnya menggunakan berbagai platform untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Baca Juga: Mantan Sekjen Kemendagri Dipanggil KPK, Skandal e-KTP Kembali Memanas!

Sayangnya, sejauh ini, para calon belum terlalu memanfaatkan peluang ini. Forum debat terbuka, sesi tanya jawab, dan diskusi langsung dengan warga bisa jadi arena yang efektif untuk menunjukkan siapa yang benar-benar punya solusi konkret.

Dalam konteks ini, isu-isu seperti kemacetan, perumahan yang layak, serta perubahan iklim menjadi fokus utama yang harus dijawab oleh para calon gubernur.

Tapi, gimana caranya calon pemimpin kita bisa tahu apa yang masyarakat butuhkan kalau mereka lebih sibuk main gimmick daripada mendengarkan aspirasi?

Baca Juga: Tinggal Hitungan 16 Hari Dinasti Jokowi Sudah Dikuliti Koran Hong Kong, South China Morning Post, Puncak Kebohongan Terbesar Ada di IKN

"Masyarakat Jakarta berhak mendapat pemimpin yang serius menangani isu seperti ini, bukan cuma calon yang sibuk jadi selebriti dadakan di media sosial," tambah Erik.

Tak bisa dipungkiri, Jakarta punya banyak permasalahan yang mendesak. Mulai dari kemacetan yang makin parah, krisis air bersih yang tak kunjung usai, hingga kurangnya ruang terbuka hijau yang bikin Jakarta makin ‘sesak’.

Ditambah lagi, kebijakan inklusif bagi kaum disabilitas masih minim dibicarakan oleh calon-calon lainnya, kecuali Pramono-Rano yang setidaknya sudah mulai menggarap hal ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X