Misalnya, RIDO yang memiliki dana berlimpah bisa memanfaatkan media sosial, iklan di televisi, dan event-event menarik untuk menarik perhatian pemilih.
Sementara itu, Pramono-Rano dan Dharma-Kun mungkin harus lebih kreatif dalam memanfaatkan media gratis atau melakukan kampanye langsung yang lebih personal dengan pemilih.
Kita pun bisa membayangkan bagaimana suasana jalanan Jakarta menjelang pemilu.
Mungkin akan ada lebih banyak baliho, spanduk, hingga video-video promosi yang muncul. Dan tentu saja, kita harus bijak dalam menyikapi semua informasi yang beredar agar tidak terjebak dalam perang opini.
Jadi, siapa yang akan memenangkan Pilgub Jakarta 2024 ini?
Dengan dana kampanye yang berbeda jauh, kita harus melihat lebih jauh dari sekadar angka.
Elektabilitas, strategi, serta hubungan yang baik dengan pemilih juga akan menentukan siapa yang akan duduk di kursi DKI 1.
Mari kita nantikan, dan jangan lupa untuk berpartisipasi dalam pemilihan nanti! ***
Artikel Terkait
KPU DKI Jakarta Tetapkan Ridwan-Suswono No Urut 1, Dharma Kun No Urut 2 dan Pramono Rano No Urut 3 di Pilkada DKI 2024
Ridwan Kamil: Bully Membully dan Politik Uang? Haram! Pilkada Jakarta Harus Jadi Contoh Nasional!
RK Tantang Jakarta, Pilkada Tanpa Uang dan SARA, Berani?
Usai Yel Yel Fufufafa, Kini Bobby Nasution Ikut Diteriaki Yel Yel Clara yang Diduga Selingkuhannya Saat Penetapan No Urut Paslon Pilkada Sumut
Usulan Penyelenggaraan pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang Dilaksanakan pada September 2025
Bang Doel dan Mas Pram, Dukung Jakarta Menyala, Apakah Vitamin Warga Cukup untuk Kemenangan di Pilkada 2024?