HUKAMANEWS - Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, suasana politik mulai panas.
Salah satu calon yang mencuri perhatian adalah Dedi Mulyadi, pasangan calon nomor urut 4 bersama Erwan Setiawan.
Dedi Mulyadi, yang juga mantan Bupati Purwakarta, punya pandangan menarik tentang bagaimana kampanye seharusnya berjalan bukan dengan memanfaatkan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) atau pasukan buzzer yang kerap memecah belah masyarakat.
Baca Juga: 2 Jenazah Remaja di Kali Bekasi Teridentifikasi, Kasus yang Bikin Tegang!
Dedi Mulyadi bukan kali pertama berada di pusat perhatian politik. Kali ini, ia mengaku sering menjadi korban dari isu SARA yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu.
Serangan tersebut bukan hanya membuat suasana menjadi panas, tetapi juga memperburuk iklim politik yang ada.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan bagi Dedi adalah bagaimana isu agama dan SARA terus digunakan sebagai senjata politik.
Baca Juga: Krisis Iklim dan Delapan Hak Asasi Manusia yang Terancam
“Kalau jujur-jujuran, saya selalu jadi korban dari isu agama dan isu SARA. Semoga di tahun ini semua pihak menyadari bahwa isu itu memecah belah dan tidak lagi digunakan untuk melakukan serangan terhadap orang lain,” ujar Dedi saat menghadiri deklarasi kampanye damai yang digelar oleh KPU Jawa Barat pada Selasa siang, 24 September.
Dedi menekankan bahwa penggunaan robot atau buzzer untuk memainkan isu-isu sensitif seperti SARA adalah langkah yang keliru.
Menurutnya, hal tersebut bukan hanya merusak demokrasi, tetapi juga menodai nilai-nilai kebersamaan yang seharusnya dijaga dalam proses politik.
Baca Juga: Full Review Smartphone Canggih Realme C53 dengan Harga Terjangkau, iPhone 15 Pro Max Versi Android!
Di sinilah letak sisi provokatif Dedi, ia dengan santai namun penuh sindiran mengatakan bahwa beternak akun buzzer lebih buruk daripada beternak ayam atau sapi.
“Kalau kita ingin berdemokrasi dengan baik, ya, daripada beternak akun lebih baik beternak ayam atau sapi. Setidaknya masyarakat jadi punya ketahanan pangan yang cukup,” ucap Dedi dengan nada sindiran, seperti yang dilansir HukamaNews.com pada Selasa, 24 September.
Kalimat ini jelas merupakan tamparan halus bagi mereka yang masih memilih jalur buzzer dan robot dalam dunia politik.
Artikel Terkait
Ucapan Tak Pantas Dedi Mulyadi Soal Kenaikan Harga Beras, Skincare Naik Diam Aja, Rokok Naik Diam Aja
Makan Siang Seru! Dedi Mulyadi Ungkap Simulasi Program Prabowo-Gibran, Menu Kekinian dan Lebih Gizi, Ada Apa Saja?
Kesepakatan KIM Di Pilkada 2024, Ridwan Kamil Maju Di Jakarta, Dedi Mulyadi Di Jabar, Strategi Kuat Untuk Meraih Kemenangan Signifikan
Unggul di Survei Pilkada Jabar 2024, Dedi Mulyadi: Terima Kasih Rakyat Jabar! Siap Wujudkan Jawa Barat Istimewa!
Dedi Mulyadi Unggul Telak dalam Survei Pilgub Jabar Pasca Ridwan Kamil ke Jakarta