Program CSR, yang awalnya digagas sebagai upaya perusahaan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, seringkali menjadi "ladang baru" bagi praktik korupsi.
Institusi sebesar BI dan OJK, yang seharusnya menjadi penjaga stabilitas ekonomi, kini malah terjerat dalam dugaan korupsi yang bisa saja menggerus kepercayaan masyarakat.
Pertanyaannya, apakah ini hanya puncak gunung es? Ataukah ada lebih banyak kasus yang belum terungkap di balik penggunaan dana CSR ini?
Jika CSR yang seharusnya membantu rakyat justru jadi celah korupsi, lalu di mana kita bisa berharap?
Berdasarkan pengamatan, tersangka yang terlibat berasal dari unsur legislatif. Ini menunjukkan bahwa politisi kembali menjadi pemain utama dalam permainan kotor ini.
Baca Juga: Satir Lagu 'Fufufafa' Karya Jiebon Swadjiwa di Tengah Hiruk Pikuk Akun Anonim Media Sosial
Korupsi, penyelewengan wewenang, dan penggelapan dana publik tampaknya sudah jadi "makanan sehari-hari" bagi mereka yang berada di kursi kekuasaan.
Di saat rakyat berjuang melawan kenaikan harga, kelangkaan lapangan kerja, dan tantangan ekonomi lainnya, para penguasa malah asyik berfoya-foya dengan dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Apakah kita akan terus membiarkan ini terjadi? Atau sudah saatnya untuk lebih kritis dalam memilih siapa yang pantas memimpin?***
Artikel Terkait
Serius! Kabel USB 35 Ribu Diminta Rp 500 Ribu? Skandal Pungli di Rutan KPK yang Bikin Lembaga Anti Korupsi Ini Ada di Persimpangan Jalan!
No Viral, No Justice di Republik Ini! Ahmad Sahroni Sindir Polri & Kejaksaan Terkait Kasus Landak Jawa, Apa Lebih Berat dari Korupsi?
Uang Negara Rp82 Miliar Melayang, Kena Korupsi Pengadaan X-ray di Kementan, SYL dan Sejumlah Pejabat Diduga Terlibat!
Pengadilan Tinggi Jakarta Perkuat Vonis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat yang Melibatkan Karen Agustiawan
Tiga Perwira Polri Melaju ke Tahap Lanjutan Seleksi Capim KPK, Akankah Polri Kuasai Kursi Pimpinan Lembaga Anti Korupsi ini?