Siap Bikin Tegang! Ribuan Kader PKB Siapkan Massa untuk Aksi Damai, Tuntut Pembubaran Muktamar Hari Kedua di Bali!

HUKAMANEWS - Ribuan kader PKB akan turun ke jalan dalam aksi damai pada hari kedua Muktamar PKB, menuntut pembubaran acara tersebut.

Aksi damai yang melibatkan ribuan kader PKB ini bertujuan untuk mengajukan permintaan pembubaran Muktamar PKB yang sedang berlangsung.

Dengan ribuan kader PKB yang siap melakukan aksi damai, suasana Muktamar PKB diperkirakan akan semakin memanas.

Baca Juga: Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Dibandrol atau Dibanderol?

Pembubaran Muktamar PKB menjadi fokus utama dalam aksi damai ribuan kader PKB yang berlangsung di Bali.

Koordinator Lapangan Aksi Gerakan Penyelamat PKB, Andi Sutomo, menegaskan bahwa ribuan kader dari berbagai daerah di Indonesia siap menyuarakan aspirasi mereka, menuntut pembubaran muktamar dan pengembalian partai ke jalan pendiriannya yang berafiliasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Unjuk rasa ini tidak hanya dihadiri oleh kader PKB dari Bali, namun juga dari Jawa Timur, Sumatera Utara, Padang, Makassar, dan daerah lainnya.

Baca Juga: Dibanderol Mulai Rp1,5 Jutaan, Smartphone OPPO A3x Rilis di Indonesia, Desain Tahan Banting dan Sertifikasi Militer

Menurut Andi, jumlah peserta aksi pada hari kedua ini jauh lebih besar dibandingkan dengan hari pertama.

"Kurang lebih ada 3.000 massa dari seluruh kader-kader PKB, ada yang dari luar Bali juga," ungkap Andi pada Minggu dini hari di Kabupaten Badung, Bali.

Meskipun begitu, Andi menyadari bahwa aksi mereka di hari pertama sempat terhambat oleh barikade polisi dan pecalang, yang membuat massa tidak dapat mendekati lokasi muktamar.

Baca Juga: Jakarta dan Bandung Diprakiraan Cuaca Hujan Ringan hingga Sedang Termasuk di Beberapa Wilayah Indonesia

Namun, mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan aksi pada hari kedua dengan jumlah yang lebih besar.

Andi menjelaskan bahwa tujuan utama dari aksi unjuk rasa ini adalah untuk membubarkan Muktamar PKB 2024.

Mereka merasa bahwa partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar telah menyimpang dari jalur pendiriannya dan ingin mengembalikannya ke jalan yang benar sesuai dengan nilai-nilai PBNU.