Apa itu Toksoplasma Kucing? Simak Fakta dan Risiko yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Memelihara Anabul!

HUKAMANEWS - Memelihara kucing memang menyenangkan, namun penting untuk memahami risiko kesehatan yang mungkin timbul, salah satunya adalah infeksi toksoplasma.

Parasit ini kerap menjadi momok bagi pemilik kucing, terutama karena kaitannya dengan kesehatan manusia.

Sebelum memutuskan untuk memelihara kucing, ada baiknya mengetahui lebih dalam tentang toksoplasma dan bagaimana cara melindungi diri serta hewan peliharaan kesayangan Anda dari ancaman ini.

Baca Juga: DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Diam-Diam Kaesang Sudah Bikin Surat Keterangan untuk Nyagub, Pengamat Ingatkan Jebakan di Akhir Tikungan!

Kucing telah lama menjadi hewan peliharaan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia.

Apakah benar toksoplasma ini begitu berbahaya? Apa sebenarnya yang perlu kita ketahui tentang toksoplasma kucing?

Toksoplasma, atau lebih tepatnya 'Toxoplasma gondii', adalah parasit protozoa bersel satu yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan.

Baca Juga: Krisdayanti Putuskan Mundur dari Pilkada Batu, Inilah Alasan yang Memicu Spekulasi, Ada Apa?

Parasit ini tergolong dalam filum Apicomplexa dan sering ditemukan pada berbagai jenis hewan, namun kucing menjadi perantara utama yang memungkinkan parasit ini menular ke manusia.

Penyakit yang ditimbulkan oleh parasit ini dikenal dengan sebutan toksoplasmosis.

Salah satu kekhawatiran terbesar dari para penyuka kucing adalah anggapan bahwa parasit ini dapat menular melalui bulu kucing.

Baca Juga: Demo Panas di Depan DPR-KPU: 5.012 Personel Siaga, Jakarta Macet? Siapkan Diri untuk Rekayasa Lalu Lintas!

Meskipun kucing memang menjadi tuan rumah utama bagi siklus hidup parasit ini, toksoplasma sebenarnya lebih sering menular melalui kontak dengan tinja kucing yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan sempurna.

Parasit toksoplasma dapat bertahan hidup dalam lingkungan seperti tanah, air, atau daging mentah.

Ketika kucing memakan hewan kecil yang terinfeksi, seperti burung atau tikus, parasit ini kemudian berkembang biak dalam usus kucing dan dikeluarkan melalui tinjanya.