Gempa Megathrust di Indonesia: Mengapa Pembahasan Ini Penting untuk Mitigasi, Bukan Peringatan Dini

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 20:10 WIB
Potensi gempa megathrust di Indonesia menjadi sorotan. BMKG imbau mitigasi serius, bukan peringatan dini. Tetap tenang dan waspada. (BMKG / HukamaNews.com)
Potensi gempa megathrust di Indonesia menjadi sorotan. BMKG imbau mitigasi serius, bukan peringatan dini. Tetap tenang dan waspada. (BMKG / HukamaNews.com)

Meskipun demikian, Daryono menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa akan terjadi dengan tepat dan akurat.

"Sehingga kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," katanya.

Oleh karena itu, informasi mengenai potensi gempa megathrust ini harus dipahami dengan benar, bukan sebagai prediksi atau peringatan dini, melainkan sebagai pengingat akan pentingnya upaya mitigasi yang harus disiapkan dengan serius.

Baca Juga: Merinding Abis! Yasmin Napper Kesurupan Abah Mulya di Film Horor 'Thaghut', Cek Serunya Gala Premiere di Epicentrum

Pentingnya Mitigasi, Bukan Panik

Dalam menghadapi potensi gempa besar ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Masyarakat di pesisir, misalnya, tetap bisa melaut, berdagang, dan berwisata tanpa perlu khawatir berlebihan.

"BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat," ujar Daryono.

Namun, meskipun masyarakat diimbau untuk tetap tenang, bukan berarti kita boleh abai terhadap upaya mitigasi.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Mengobati Kaki Kucing yang Bengkak dengan Perawatan Sederhana Agar Anabul Ceria Lagi!

Mitigasi adalah langkah-langkah yang disiapkan untuk mengurangi risiko bencana, seperti pendidikan masyarakat tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa, pembangunan infrastruktur yang tahan gempa, dan penyiapan jalur evakuasi yang efektif.

Daryono juga menekankan bahwa usia seismic gap di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut jauh lebih lama dibandingkan dengan seismic gap di wilayah lain seperti Tunjaman Nankai di Jepang.

Oleh karena itu, upaya mitigasi di Indonesia harus lebih serius dan sistematis.

Sejarah Gempa Besar di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut

Baca Juga: 9 Penyakit Mulut Kucing yang Sering Muncul dan Tips Gampang Mencegahnya! Si Mpus Bebas Masalah Mulut!

Melihat sejarah, gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada tahun 1757, yang berarti sudah 267 tahun berlalu tanpa adanya gempa besar di wilayah tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X