Sejarah Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Indonesia, Begini Skenario Terburuk yang Jadi Ancaman

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 08:00 WIB
Ancaman gempa megathrust di Indonesia: Potensi gempa besar di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. ( Twitter(X)/@DaryonoBMKG)
Ancaman gempa megathrust di Indonesia: Potensi gempa besar di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. ( Twitter(X)/@DaryonoBMKG)

HUKAMANEWSIndonesia adalah negara yang terletak di atas jalur cincin api Pasifik, yang membuatnya sangat rentan terhadap aktivitas seismik, termasuk gempa bumi besar.

Salah satu potensi gempa yang paling ditakuti di Indonesia adalah gempa megathrust, yang berasal dari zona subduksi di mana lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua.

Beberapa zona megathrust di Indonesia, seperti Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, telah menjadi perhatian utama para ilmuwan karena potensinya untuk memicu gempa besar yang bisa berdampak luas.

Sejarah Gempa di Zona Megathrust Indonesia

Baca Juga: Jadi Ancaman Bencana Besar di Indonesia, Apa Sih Gempa Megathrust? Begini Penjelasan BMKG!

Indonesia telah mengalami beberapa gempa besar yang berasal dari zona megathrust.

Salah satu zona megathrust yang paling terkenal adalah Selat Sunda, yang terletak di selatan Pulau Jawa.

Di wilayah ini, beberapa gempa besar telah terjadi, termasuk gempa dengan magnitudo 7,9 pada tahun 1903, 7,5 pada tahun 1921, dan 7,8 pada tahun 2006.

Gempa-gempa ini menciptakan kerusakan yang signifikan dan, dalam beberapa kasus, memicu tsunami yang menghancurkan.

Baca Juga: Greenfaith dan GPIB Paulus Jakarta, Kolaborasi Seru Bikin Ibadah Lebih Ramah Lingkungan dan Alam Tetap Terjaga!

Di samping Selat Sunda, zona megathrust Mentawai-Siberut di Sumatera juga menjadi perhatian besar.

Wilayah ini juga mengalami gempa-gempa besar di masa lalu, termasuk gempa dengan magnitudo 8,9 yang diperkirakan bisa terjadi di masa mendatang.

Para ahli gempa menyebutkan bahwa kedua zona ini memiliki potensi besar untuk mengalami gempa besar dalam waktu dekat, mengingat aktivitas seismik di wilayah tersebut yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Mengapa Ilmuwan Merasa Waspada?

Baca Juga: Terjadi Kasus Perudungan Parah, Kemenkes RI Tutup Program Pendidikan Anestesi Universitas Diponegoro Semarang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X