Mengapa Gempa Megathrust Nankai Jepang Menjadi Peringatan bagi Indonesia? Inilah Penjelasan dan Ancamannya!

Seismic gap, atau celah seismik, adalah wilayah di sepanjang zona subduksi yang belum mengalami gempa besar selama waktu yang lama.

Di Indonesia, dua zona megathrust yang mirip dengan Megathrust Nankai adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Kedua zona ini, menurut para ahli, sudah lama tidak mengalami gempa besar, sehingga kekhawatiran akan terjadinya gempa dalam waktu dekat semakin meningkat.

Potensi Bahaya di Indonesia

Zona Megathrust di Indonesia, terutama di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, sudah lama menjadi perhatian utama para ilmuwan.

Baca Juga: Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia Bikin BMKG Khawatir, Seberapa Besar Bahayanya?

Sejarah mencatat bahwa gempa besar pernah terjadi di zona-zona ini, dan potensi terjadinya gempa serupa di masa depan tidak bisa diabaikan.

Megathrust di Selat Sunda, misalnya, terakhir kali mengalami gempa besar pada tahun 1903 dengan kekuatan magnitudo 7,9.

Sedangkan Megathrust Mentawai-Siberut diketahui terakhir kali mengalami gempa besar pada tahun 1797 dengan kekuatan magnitudo 8,9.

Fakta bahwa kedua zona ini sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar menambah kekhawatiran akan terjadinya gempa di masa depan.

Baca Juga: Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia Bikin BMKG Khawatir, Seberapa Besar Bahayanya?

Daryono menjelaskan, "Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar."

Dalam skenario terburuk, gempa di salah satu dari kedua zona ini bisa mencapai magnitudo lebih dari 8,7, yang tentu saja bisa menimbulkan kerusakan besar dan berpotensi memicu tsunami.

Tsunami dan Dampaknya bagi Indonesia

Baca Juga: Perlu Diperhatikan! Inilah Kandungan Nutrisi yang Terdapat Pada Makanan Kucing Merek Bolt Cat Food, Yuk Intip!