HUKAMANEWS - Sejak pagi tadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penggeledahan tiga ruangan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Rabu , tanggal 17 Juli 2024.
Tiga ruangan tersebut di antaranya ruangan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin, dan ruangan bagian pengadaan barang dan jasa (BPJB) Pemerintah Kota Semarang.
Penggeledahan tidak hanya di lingkungan Pemkot Semarang saja, rumah pribadi Mbak Ita turut digeledah penyidik KPK. Untuk itu, KPK membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam untuk melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Belajar Bahasa: Mana yang Benar, Cerai atau Cerei Menurut KBBI dan EYD? Simak Penjelasannya di Sini!
Penggeledahan tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 dan baru selesai hingga pukul 17.26 WIB.
Berdasarkan pantauan, setelah menggeledah di Balai Kota Semarang dan rumah pribadi Mbak Ita, terpantau penyidik membawa dua koper dan dibawa oleh mobil rombongan KPK dengan pengawalan polisi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya telah menetapkan empat orang baik oknum penyelenggara negara maupun pihak swasta untuk dicegah tidak bepergian ke luar negeri.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika menjelaskan penggeledahan itu dilakukan terkait penyidikan tiga kluster dugaan korupsi yang tengah diusut, salah satunya dugaan korupsi.
"Empat orang itu diantaranya adalah dua orang penyelenggara negara dan dua orang lagi dari pihak swasta. Mereka diduga terlibat dalam pengadaan barang dan jasa tahun 2023-2024. Pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pungutan pajak dan retribusi daerah 2023-2024. Dan satu lagi tindak gratifikasi tahun 2023- 2024," jelas Tessa Mahardhika, di Jakarta ,Rabu, 17 Juli 2024.
KPK lebih lanjut menurut pihaknya telah mengeluarkan tindak cekal keluar negeri kepada empat orang tersebut untuk kepentingan penyidikan yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Untuk kepentingan penyidikan dan pemeriksaan, KPK belum memberikan rilis mengenai inisial keempat terduga tindak korupsi ini," tutup Tessa dalam keterangannya.
Artikel Terkait
Ternyata Ada 3 Pejabat Penting KPK yang Masih Aktif Ikut Daftar Jadi Capim, Isu 'Orang Dalam' Muncul, Begini Bantahan KPK
4 Jenderal Polri Ikut Berburu Kursi Pimpinan KPK, Pansel Minta Masyarakat Mengawasi
Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, Menekankan Pentingnya Dewan Pengawas KPK yang Berani Menindak Pelanggaran Etik dengan Tegas
Antusias Banget! 210 Calon Pimpinan KPK dan 142 Dewan Pengawas Udah Mendaftar, Siapa yang Bakal Terpilih?
Penyidik KPK Geledah Tiga Tempat di Lingkup Kantor Balaikota Semarang, Untuk Kasus Apa?