Kontroversi Kunjungan Lima Nahdliyin ke Israel, PBNU Menyesalkan Tindakan yang Memperburuk Citra Organisasi!

photo author
- Senin, 15 Juli 2024 | 21:00 WIB
Lima Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU Menyesalkan (Tangkapan Layar Youtube / HukamaNews.com)
Lima Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU Menyesalkan (Tangkapan Layar Youtube / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, menyesalkan lima tokoh Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Kunjungan ini dinilai sebagai tindakan yang tidak memahami geopolitik dan kebijakan NU, serta perasaan seluruh warga NU.

Savic menegaskan bahwa kunjungan kelima warga NU tersebut tidak mewakili organisasi.

Baca Juga: Jokowi Obral HGU IKN Hingga 190 Tahun, Investor Dijamin Happy atau Malah Bikin Pusing? Simak Yuk, Kata Para Pakar!

PBNU juga belum mengetahui pihak yang mendukung keberangkatan mereka ke Israel.

"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dilansir dari laman resmi PBNU, Senin 15 Juli 2024.

Meskipun kunjungan tersebut dilakukan secara pribadi, Savic menekankan bahwa mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU. Hal ini dapat memperburuk citra NU di mata publik.

Baca Juga: Segini Rincian Biaya Mengurus Perceraian Sendiri di Pengadilan Agama Tahun 2024, Simak Ya!

Sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas hingga saat ini, yaitu mendukung Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

"Israel sampai saat ini tidak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil," kata Savic.

Saat ini, PBNU sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

Baca Juga: 500 Ribu Lebih Penumpang Berangkat Berlibur Dari Jakarta Selama Libur Panjang

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, bahkan bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina, Zuhair al-Shun, di Gedung PBNU pada Kamis (11/7/2024) lalu.

"Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina untuk membicarakan perkembangan yang terjadi di Palestina, serta apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina," jelas Savic.

Ketika ditanya soal sanksi dari PBNU kepada warga yang berkunjung ke Israel, Savic menjelaskan bahwa kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X