Gus Nadir Pertanyakan Alasan Ketum PBNU Paksa Seluruh Pengurus NU Harus Pilih Paslon 02 dan Adakah Fiqihnya

photo author
- Jumat, 19 Januari 2024 | 21:17 WIB
Gus Nadir tentang perintah Ketum PBNU pilih paslon 02 (Ist)
Gus Nadir tentang perintah Ketum PBNU pilih paslon 02 (Ist)

HUKAMANEWS - Berani menolak dan tak mau ikuti perintah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nadirsyah Hosen atau biasa disapa Gus Nadir pertanyakan marwah NU saat ini.

Bahkan secara terang-terangan ia pun membuka 'aib' PBNU dimana adanya pertemuan di salah satu hotel, di Surabaya.

"Saya mendengar kemarin itu di Surabaya oleh PBNU di Hotel Bumi, Pengurus Rois AAM hadir, Ketua Umum hadir, rois dan Ketua Tanfidziyah seluruh Indonesia baik PW dan PC," katanya dikutip dari akun X satupersepsi.id, pada Jumat, (19/1/2024).

"Dalam pertemuan itu ternyata ada dawuh atau instrukasi atau apapun namanya, tapi menggerakkan struktur organisasi secara masif sampai ke bawah yaitu untuk mendukung calon 02," ujarnya.

Baca Juga: Didesak Awak Media Soal Kesiapan Dirinya Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani Jawab Singkat, Ini Kerja, Saya Bekerja

Ia pun mempertanyakan jika NU menggerakan secara politik atau apa pun namanya selalu ada landasan fiqihnya.

"Itu khas, jadi waktu saya tanya dengan beberapa kyai sepuh yang rois syuriah yang hadir dalam pertemuan itu, mereka juga bilang kami tidak menemukan landasan fiqihnya, kenapa harus mendukung 02," kata Gus Nadir.

Sementara yang 02, lanjut Gus Nadir, sama sekali tidak ada "bau-baunya NU, justru yang ada bau-baunya NU adalah paslon 01 dan 03.

"Kalaupun mendukung 01 dan 03 yang ada bau-baunya, tetap ada landasan fiqihnya dong yang disodorkan, kan gitu kan," katanya.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kucing Jamuran dan Cara Mengobatinya dengan Efektif, Biar Anabul Tetap Sehat dan Menggemaskan

"Nah ini landasan fiqihnya ini yang tidak dijelaskan yang kemudian menyulitkan para rois syuriah wilayah dan cabang untuk menjelaskan kepada umat. Kenapa 02, kenapa tidak memprioritaskan pasangan calon yang ada orang NU nya," katanya.

Menurut dosen senior bidang hukum dari Monash University, di paslon 01 ada sosok Cak Imin zuriyah dari pendiri NU dari Kyai Bisri Syansuri, ada Prof Mahmud MD yang kemudian sahabat dekat Gus Dur.

"Sementara Prabowo Gibran yang memang bukan tradisinya bukan ke sana gitu, kenapa itu yang dipilih kan menjadi pertanyaan. Karena itu saya sudah matur dengan sejumah kasepuh saya mau menggulirkan apa yang saya sebut mari kita menjaga kembali marwah NU," ujarnya.

Ia menilai harus ada suara-suara lain yang didengar publik bahwa NU itu tidak semuanya mendukung paslon tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: akun X satupersepsi.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X