Menurut Sahroni, sangat aneh jika dengan anggaran sebesar itu, PDN tidak bisa menunjukkan kinerjanya dalam melindungi data penting negara.
"Masa negara kita dibuat tidak berdaya seperti ini, data sentral dibobol dengan mudah. Sangat fatal dan memalukan," kata dia.
Sahroni menegaskan bahwa kejadian ini seharusnya tidak boleh terulang kembali dan harus ada perbaikan serius dalam sistem keamanan PDN.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Tentang Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar, Jangan Kaget Lihat Fakta Nomor 3!
Sahroni juga menekankan pentingnya pejabat terkait untuk tidak hanya menghindar dan mencari alasan, tetapi juga bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini. Jangan cuma ngeles dengan seribu alasan tanpa adanya perbaikan,” ujar Sahroni.
Dia menekankan perlunya reformasi dalam pengelolaan anggaran dan sistem keamanan PDN agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***
Artikel Terkait
Soal Peretasan PDN, Kominfo Seharuhnya Kolaborasi dengan Telkom Sigma dalam Backup dan Keamanan Data
PDN Telan Rp700 Miliar Tapi Masih Rentan Diretas, Benarkah Anggaran Dikorupsi?
Jadi Sorotan Lantaran PDN Diretas, Inilah Kinerja Menkominfo Budi Arie Setelah Hampir Satu Tahun
Buntut PDN Dibobol, Kemendikbud Minta Pihak Kampus Atur Batas Waktu Pembayaran Hingga Akhir Juli 2024
Serangan Ransomware di Pusat Data Nasional (PDN) Surabaya, Windows Defender Jadi Sasaran