Pro dan Kontra Penangkapan Pegi Setiawan dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Fakta atau Fitnah?

HUKAMANEWS - Kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kembali mencuat setelah penangkapan Pegi Setiawan.

Penangkapan ini dilakukan oleh Tim Penyidik Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Jawa Barat bersama Mabes Polri pada 21 Mei 2024. Namun, keputusan ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.

Penangkapan Pegi Setiawan, yang sebelumnya berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), dilakukan di Bandung tempat ia bekerja sebagai buruh bangunan.

Baca Juga: Anak Mantan Bupati Cirebon, Ramadhani Purwadi Sastra, Membantah Tuduhan Terlibat Pembunuhan Vina Dewi Arsita Dan Muhammad Risky Pada 2016

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Jules Abraham Abast, Pegi cukup kooperatif saat ditangkap.

"Sehingga yang bersangkutan kita amankan kita tangkap sejak tadi malam di Bandung," jelasnya pada 22 Mei 2024.

Namun, penetapan Pegi sebagai pembunuh Vina dan Eky menuai beragam reaksi.

Baca Juga: Solusi Mudah Mengatasi Charging Port Handphone yang Rusak, Simak Caranya Supaya HP Tetap Aman!

Ada pihak yang mendukung langkah ini, percaya bahwa Pegi adalah pelaku utama di balik pembunuhan sadis tersebut.

Sementara itu, tak sedikit pula yang meragukan keabsahan tuduhan ini, menyatakan bahwa Pegi mungkin hanya kambing hitam dalam kasus yang rumit ini.

Para penyidik Polda Jawa Barat yakin bahwa Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan adalah otak di balik pembunuhan ini.

Baca Juga: Inilah Asal Usul TV TCL, Simak Keunggulan dan Harganya yang Merakyat!

Mereka menyebutkan bahwa Pegi menggunakan balok kayu, batu, dan senjata tajam untuk menghabisi nyawa Vina dan Eky.

Lebih lanjut, ia juga dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap salah satu korban.

Keyakinan ini diperkuat oleh keterangan beberapa saksi yang menyebutkan peran Pegi dalam serangkaian peristiwa tragis tersebut.