Selain itu, akan dibentuk juga Centre of Excellence on Water and Climate Resilience, yang diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan solusi inovatif dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Dengan dihadiri oleh 43 duta besar dan perwakilan dari empat organisasi internasional, forum ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang diskusi tetapi juga sebagai platform kolaborasi antarnegara.
Kehadiran para pemimpin dan pengambil keputusan global menunjukkan betapa pentingnya isu pengelolaan air bersih dan sanitasi dalam agenda global saat ini.
Seiring dengan penetapan Hari Danau Sedunia, Forum Air Dunia ke-10 juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata terhadap perlindungan dan pengelolaan danau serta sumber air tawar lainnya.
Hal ini menjadi krusial mengingat semakin meningkatnya tekanan terhadap sumber daya air tawar di berbagai belahan dunia.
Dengan berbagai sesi yang informatif dan kolaboratif, diharapkan forum ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan tetapi juga memicu tindakan nyata dari setiap individu dan negara untuk mengamankan akses air bersih bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Sehingga, melalui kerja sama global yang solid, mimpi tentang dunia di mana setiap orang, terutama anak-anak, bisa mendapatkan air bersih dan hidup dalam lingkungan yang sehat, bukan lagi sekedar harapan.***
Artikel Terkait
BNPT Meningkatkan Asesmen Keamanan Jelang World Water Forum Ke-10 Di Bali, Upaya Proaktif Untuk Memastikan Keselamatan Dan Kelancaran Acara
World Water Forum ke-10, Membuka Peluang Besar untuk UMKM dan Pariwisata Indonesia
World Water Forum ke-10, Generasi Muda Bersuara dalam Menanggulangi Perubahan Iklim Global
Pasang 1.214 CCTV, Polda Bali Siap Amankan World Water Forum ke-10, Keamanan Tanpa Kompromi!
World Water Forum ke-10 di Bali, Memadukan Isu Global dengan Kearifan Lokal