World Water Forum ke-10 di Bali, Memadukan Isu Global dengan Kearifan Lokal

photo author
- Kamis, 2 Mei 2024 | 19:32 WIB
World Water Forum ke-10 di Bali: Pengalaman global yang menggabungkan diskusi sumber daya air dengan kekayaan budaya lokal Indonesia (Tribata News / HukamaNews.com)
World Water Forum ke-10 di Bali: Pengalaman global yang menggabungkan diskusi sumber daya air dengan kekayaan budaya lokal Indonesia (Tribata News / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Indonesia, khususnya pulau Bali, akan segera menjadi pusat perhatian dunia dengan terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung pada 18 hingga 25 Mei 2024.

Perhelatan ini tidak hanya penting dalam diskusi global mengenai keberlanjutan sumber daya air, tetapi juga menjadi ajang unjuk keragaman budaya Indonesia.

Salah satu highlight yang paling ditunggu-tunggu adalah pembukaan acara yang akan dimulai dengan prosesi Melukat, sebuah ritual pembersihan air khas Bali yang sarat akan nilai spiritual dan budaya.

Baca Juga: Terlihat Jelas di CCTV, Wajah Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Ditangkap di Palembang, Simak Fakta Terbaru yang Terungkap

Sejak pandemi COVID-19, forum ini menjadi salah satu konferensi internasional pertama yang diadakan di Bali, dan pilihan ini bukan tanpa alasan.

Bali dengan segala eksotismenya dipilih tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya yang dapat menjadi latar yang menarik bagi para delegasi internasional.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengemukakan bahwa pemerintah Indonesia, khususnya Kemenparekraf, memberikan dukungan penuh untuk menyelenggarakan acara ini dengan spektakuler, termasuk dalam memfasilitasi pengalaman cultural yang mendalam seperti Melukat.

Baca Juga: Capaian Besar Program PTSL Dibawah Pimpinan AHY, 91,3 Juta Bidang Tanah Telah Bersertifikat di Era Digitalisasi

Kegiatan Melukat diharapkan akan memberikan kesan mendalam bagi para peserta, sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan penghormatan terhadap tradisi lokal.

"Ini adalah kesempatan untuk memperlihatkan bagaimana Bali dan Indonesia menghargai air sebagai sumber kehidupan yang suci," tutur Sandiaga dalam sebuah wawancara.

Selain ritual Melukat, forum ini juga akan menampilkan berbagai acara lain yang mengangkat tema keberlanjutan.

Baca Juga: Peringatan May Day di Jakarta, Aman dan Tertib, Polda Metro Pastikan Kegiatan Hari Buruh Berjalan Lancar

Endra S.Atmawidjaja, Wakil Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional, menjelaskan bahwa akan ada 230 sesi forum tematik, 55 side events, dan 10 special sessions yang semua akan berlangsung di sepanjang minggu tersebut.

“Kami juga mengundang kepala-kepala negara serta pemimpin dari lembaga-lembaga internasional untuk berdiskusi tentang berbagai isu penting terkait dengan sumber daya air,” imbuhnya.

Acara tersebut tidak hanya berfokus pada pembahasan isu-isu serius saja, tetapi juga dipadukan dengan kegiatan yang menampilkan kekayaan budaya lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: Tribata News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X