Sebagai simbol protes, perwakilan pengunjuk rasa membawa tumpeng tiwul, yang juga dijadikan sebagai simbol harga beras yang relatif mahal saat ini.
Prosesi "tapa pepe" diharapkan berlangsung hingga petisi diterima oleh DPRD Kabupaten Banyumas.
Setelah penyerahan petisi, massa yang melakukan "tapa pepe" mengakhiri aksinya dengan menikmati hidangan tiwul, singkong, dan ubi jalar.
Aksi ini menunjukkan bahwa rakyat Banyumas memiliki cara unik untuk menyuarakan aspirasi dan keprihatinan mereka terhadap kondisi demokrasi di negeri ini.***
Artikel Terkait
Puan Maharani dan Cak Imin Absen di Rapat Paripurna DPR, Sinyal Kuat Isu Hak Angket Pilpres 2024?
Ganjar Pranowo Bantah Tudingan Gratifikasi di Pemilu 2024, Berbanding Kebalik dengan Laporan IPW ke KPK
Prediksi Prabowo Subianto dan Kebijakan Baru, Apakah Masa Depan Ekonomi Indonesia Bercahaya? Simak Penjelasannya di Sini
Transparansi Pemilu 2024, KPU Berinovasi dengan Sirekap, Mengapa Diagram Suara Hilang? Simak Penjelasannya di Sini!
Kolaborasi Baru DPR RI dan Parlemen Kanada, Mendorong Kesetaraan Gender dan Energi Terbarukan
Cegah Kepadatan Arus Mudik 2024, Imbauan Tidak Cuti Bersamaan untuk Antisipasi Puncak Libur Lebaran