HUKAMANEWS – Dalam suasana demokrasi yang semakin matang, Bawaslu RI mengambil langkah strategis untuk memastikan pemilu 2024 berjalan dengan adil dan jujur.
Anggota Badan Pengawas Pemilu, Lolly Suhenty, menegaskan komitmen lembaga ini untuk menjaga kemurnian suara rakyat melalui proses rekapitulasi yang ketat dan transparan.
Pemilu 2024, yang diikuti oleh 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal, serta tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, menjanjikan persaingan yang sengit.
Dalam menghadapi tantangan ini, Bawaslu RI tidak hanya fokus pada pengawasan tapi juga pada mekanisme koreksi yang efektif ketika menemukan kejanggalan.
“Ketika kami menemukan sesuatu yang tidak lazim, kami tidak hanya memberikan catatan. Kami bertindak cepat untuk melakukan koreksi di tempat kejadian,” ujar Lolly di Gedung KPU RI, Jakarta.
Pendekatan ini, menurut Lolly, esensial untuk memastikan tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam proses demokratis ini.
Baca Juga: Kemiskinan Bertambah Sebagai Efek Kenaikan Harga Beras, Negara Harus Hadir Lho
Proses rekapitulasi suara yang berlangsung dari 17 Februari hingga 20 Maret 2024 ini diawasi ketat oleh Bawaslu RI.
Dengan mekanisme yang telah disiapkan, Bawaslu RI bertekad untuk meminimalisir potensi kecurangan yang dapat merusak integritas pemilu.
Lolly juga menambahkan bahwa pemberian catatan khusus bukan merupakan bagian dari mekanisme koreksi, melainkan hanya sebagai petunjuk adanya situasi tertentu yang perlu dicermati lebih lanjut.
Baca Juga: Progres Rekapitulasi Suara Luar Negeri Pemilu 2024, KPU RI Dekati Finish Line
“Catatan khusus ini kami gunakan untuk situasi-situasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, seperti masalah keamanan yang mempengaruhi proses pemilu,” jelasnya.
Rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional dilakukan dengan teliti, mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.
Setiap tahapan diawasi untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi yang adil dan transparan.
Artikel Terkait
Temukan Bukti Kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif di Jateng dan Jatim, TKN Prabowo Gibran Minta KPU dan Bawaslu Bertindak
Kawal Kejujuran Pemilu 2024, Bawaslu DKI Jakarta Antisipasi Vigilansi, Siap Laporkan Penyusutan dan Penggelembungan Suara
Bawaslu Fokus Awasi Pemilu 2024, Tak Permasalahkan Bila DPR Gulirkan Hak Angket
Bawaslu Mendata 30 Petugas Pengawas di Pesta Demokrasi Pemilu 2024 Meninggal Dunia dalam Menjaga Demokrasi
Gatot Nurmantyo: Jika Bawaslu Sudah Tak Dipercaya Lagi, Jangan Sampai Ada Parlemen Jalanan dan Terjadi Kekacauan
CEK Fakta di Balik Viralnya Iring-iringan TNI Menuju Bawaslu, Bukan Darurat Keamanan, Tapi Karena Ini