Bawaslu Mendata 30 Petugas Pengawas di Pesta Demokrasi Pemilu 2024 Meninggal Dunia dalam Menjaga Demokrasi

photo author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 15:00 WIB
30 petugas pengawas berkorban demi demokrasi. (Bawaslu)
30 petugas pengawas berkorban demi demokrasi. (Bawaslu)

HUKAMANEWS - Dalam perhelatan besar demokrasi Indonesia, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebuah kabar duka menyelimuti proses penting bagi bangsa ini.

Sebanyak 30 petugas pengawas Pemilu telah berpulang ke rahmatullah, sebuah pengorbanan dalam menjalankan tugas suci menjaga demokrasi.

Periode yang berat dan penuh tantangan ini, dimulai sejak 14 Februari hingga 26 Februari 2024, telah menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: 94 Ribu KTP Bakal Dinonaktifkan Pasca-Pemilu 2024, Disdukcapil DKI Jakarta Bergerak Cepat!

Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, dengan berat hati mengumumkan statistik ini pada Senin 26 Februari 2024.

Kehilangan demi kehilangan ini menjadi catatan penting bagi sejarah pemilu di Indonesia.

Rahmat Bagja mengatakan, "Sampai hari ini, kita hitung karena kan masa jabatannya sampai dengan hari ini saja. Saya harus cek, sampai minggu ini ada penambahan dua," mengindikasikan bahwa beban kerja dan tanggung jawab yang diemban petugas pengawas Pemilu sangatlah besar.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Wanita Di Tambora, Jakarta Barat, Suami Korban Ditangkap Sebagai Terduga Pelaku

Diduga kuat, faktor kelelahan menjadi penyebab utama dari banyaknya petugas pengawas yang meninggal dunia.

Ini adalah alarm keras bagi penyelenggara pemilu untuk melakukan evaluasi mendalam.

Rahmat Bagja menegaskan, "Ini akan menjadi bahan evaluasi Bawaslu untuk penyelenggaraan pemilu selanjutnya," sebuah janji untuk perbaikan dan penghargaan terhadap dedikasi para petugas.

Baca Juga: Siap Amankan Mudik Lebaran 2024, Kakorlantas Polri Pastikan Persiapan Jalur Tol Jakarta-Semarang

Lebih lanjut, Rahmat Bagja menyampaikan bahwa santunan akan diberikan kepada keluarga petugas yang meninggal dunia.

"Ini tergantung nanti dari akta kematian, ada yang sudah diberikan ada yang kemudian juga ada yang belum karena proses administrasi," ucapnya, menunjukkan komitmen Bawaslu dalam memberikan apresiasi dan penghormatan terakhir bagi para pahlawan demokrasi tersebut.

Kabar ini bukan hanya sekedar statistik, melainkan cermin dari pengorbanan yang tidak ternilai bagi kelancaran dan keadilan pemilu di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X