Prabowo Subianto dan Pakar UGM Fahmy Radhi Gaspol! Rancang Masa Depan Energi Terbarukan, Untuk Bye-bye Impor BBM!

photo author
- Sabtu, 2 Maret 2024 | 11:00 WIB
Rencana Prabowo untuk Swasembada Energi: Pakar UGM Dukung, Tapi Teknologi Jadi Tantangan Besar (Kolase / HukamaNews.com)
Rencana Prabowo untuk Swasembada Energi: Pakar UGM Dukung, Tapi Teknologi Jadi Tantangan Besar (Kolase / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan mendapat dukungan dari pakar ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi.

Dalam keterangannya, Fahmy mengapresiasi langkah Prabowo Subianto untuk menghentikan impor BBM dan beralih ke energi hijau, seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong, sebagai upaya menuju swasembada energi.

Menurut Fahmy, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti etanol dan kelapa sawit, yang dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga: Reformasi Ambang Batas Parlemen oleh MK, Langkah Menuju Pemilu Lebih Demokratis di 2029

"Rencana Prabowo untuk menghentikan impor BBM dan beralih ke green energy adalah pemikiran yang bagus dan ideal," ungkapnya.

Namun, Fahmy menekankan bahwa implementasi rencana tersebut membutuhkan waktu dan pengembangan teknologi.

"Kita perlu mengolah sumber daya alam menjadi energi hijau, dan itu tidak bisa dilakukan secara instan karena kita belum memiliki teknologi yang memadai," ujarnya.

Baca Juga: Putusan MK Soal Jabatan Jaksa Agung Dilarang Pengurus Parpol, Langkah Maju Menuju Profesionalisme dan Transparansi

Kerja Sama dengan Perusahaan Asing

Fahmy menyarankan agar pemerintah atau Pertamina menjalin kerja sama dengan perusahaan asing yang telah memiliki teknologi di bidang energi terbarukan.

"Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari Amerika, Eropa, atau bahkan China dapat mempercepat transfer teknologi yang dibutuhkan," jelasnya.

Pertimbangan Terhadap Sumber Energi Hayati

Meskipun mendukung rencana Prabowo, Fahmy juga mengingatkan pentingnya pertimbangan terhadap sumber energi hayati untuk pangan.

Baca Juga: MK Tidak Menghapus Ambang Batas Parlemen, Tetapi Meminta Perubahan Yang Lebih Rasional, Apa Implikasinya Untuk Pemilu Mendatang?

Ia menyoroti perlunya alokasi sumber daya yang proporsional untuk memastikan ketersediaan bahan baku minyak goreng dan mencegah masalah baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X